Murad Dipecat PDIP

Djarot Saiful Hidayat Buka Suara soal Murad Ismail Dipecat dari PDIP, Kader Dilarang Arogan

Menurut Djarot, pemecatan itu sebagai peringatan bahwa kader partai dilarang arogan yang dikhawatirkan juga dilakukan kepada masyarakat luas.

TribunAmbom.com/Tanita
Gubernur Maluku saat launching Maluku Innovation Export Center dan Direct Export Hasil 

Namun, Murad justu tak terima dan marah-marah.

"Beliau marah-marah sambil memukul-mukul meja, beliau tidak mau menerima penjelasan dari DPP partai, saya dan Pak Komarudin, malah beliau marah-marah. Oleh sebab itu, setelah kita mau memberikan penjelasan tentang aturan ini Pak Murad Ismail itu meninggalkan ruang pertemuan," ungkap Djarot.

Mantan Ketua DPD PDIP Maluku, Murad Ismail. Ia dipecat oleh Ketua DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri
Mantan Ketua DPD PDIP Maluku, Murad Ismail. Ia dipecat oleh Ketua DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri (ist)

Murad Ismail Ucap Terima Kasih Tuk Megawati

Sepekan pasca dipecat dari jabatan Ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Gubernur Maluku Murad Ismail akhirnya buka suara.

Dalam siaran pers yang ditandatangani Murad Ismail, Kamis (11/5/2023) itu, dia menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Murad pun legowo atas sikap PDIP itu.

"Berkaitan dengan telah keluarnya Surat Keputusan DPP PDIP tentang pemberhentian saya sebagai Ketua DPD PDIP Provinsi Maluku, maka dengan ini saya menyatakan siap dan menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat Ibu Hj.

Megawati Soekarnoputri yang telah menugaskan dan mempercarayakan saya untuk memimpin DPD PDIP Perjuangan Provinsi Maluku sejak bulan Juli 2019 sampai dengan Mei 2023 ini. Harapan saya semoga Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri beserta keluarga selalu dikarunia kesehatan oleh Allah SWT," tulis Murad Ismail.

Dalam surat tersebut, Gubernur Maluku itu juga menuliskan awal berkiprah didunia politik.

Baca juga: PDIP Maluku Tanpa Murad Ismail Tak Berpengaruh Terhadap Elektoral Partai

"Bersama in sava menyatakan bahwa, sebagai seorang mantan prajurit (mantan Komandan Brimob Polri) sejak awal, saya bersikap untuk tidak mau dan tidak akan melamar atau mendaftarkan diri sebagai anggota Partai Politik manapun," tulisnya.

Jabatan Ketua DPD PDIP Provinsi Maluku priode 2019-2024 itu ia terima, disebutnya hanya karena Megawati.

Dengan pertimbangan Megawati pernah menjabat Wakil Presiden dan Presiden Republik Indonesia.

"Pada hakekatya semua putra-putri terbaik bangsa yang pernah menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia adalah atasan setiap prajurit, sehingga harus tetap dihargai dan dihormati sampai kapanpun,"

"Sebagai mantan prajurit, saya hanya bisa menyatakan siap kalau diperintah oieh atasan dan mantan atasan untuk mengemban setiap tugas dan jabatan yang dipercayakan dan ditugaskan di pundak saya, termasuk menjabat Ketua DPD PDIP Provinsi Maluku. Sebagai konsekwensinya, saya juga harus selalu siap untuk dibehentikan dari jabatan sebagai Ketua DPD PDIP Provinsi Maluku ole Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri kapan saja," tulis Murad Ismail.

(TribunAmbon.com/Sinatrya,Tanita Pattiasina)(Tribunnews.com, Igman Ibrahim)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved