Es Topi Masih Banyak Dijual di Kota Ambon, Obat Rindu Jajanan Jadul yang Sudah Ada Sejak Tahun 60-an

iapa yang masa kecilnya tak pernah menyantap es dung-dung atau juga disebut es topi?

Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Salama Picalouhata
Alfin
Salah satu penjual es topi bernama Ahmat sedang menjajaki barang jualannya di salah satu sekolah di Kota Ambon, Kamis (2/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Siapa yang masa kecilnya tak pernah menyantap es dung-dung atau biasa disebut es topi?

Jajanan yang sudah ada sejak tahun 60-an ini begitu digemari karena rasa manis dan teksturnya yang kenyal.

Semua orang tentu sudah sangat familiar dengan cemilan yang satu ini.

Bahkan hingga saat ini, jajanan yang satu ini masih menjadi favorit anak-anak.

Es topi dengan rasa yang kekinian pun banyak dijual di Ambon.

Ahmat (40), salah satu penjual es topi di Kota Ambon mengaku hingga saat ini masih banyak yang menjual es topi.

Bahkan es topi sangat digemari anak-anak.

"Biasa saya jual di sekolah-sekolah dan hingga saat ini sangat laris manis," ucap dia kepada TribunAmbon.com, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Imbas BBM Naik dan Mitan Langka, Pedagang Kuliner di Ambon Kurangi Porsi Makanan

Hal ini terlihat dari penjualannya bisa habis dalam waktu empat sampai lima jam saja.

"Biasa mulai jual jam 10 pagi dan jam 2 atau 3 siang itu sudah habis terjual," tuturnya.

Ahmat mengungkapkan bahwa untuk pasar jual es topi ini kebanyakan laris manis di lingkup sekolahan.

"Saya kebanyakan mangkal di sekolah contohnya seperti saat ini saya jual di sekolah Al Hilal dan baru berapa jam saja udah setengahnya terjual," pungkasnya.

Ahmat sendiri mengaku sudah mulai menjual es topi sejak tahun 2000.

"Saya jual es ini sudah lama dari tahun 2000an masih di Makassar dan di kota Ambon sendiri baru tahun 2019," ucapnya, Selasa (2/3/2023).

Ahmat menuturkan untuk es topi di Ambon sendiri sangat banyak pedagang yang menjualnya.

Tetapi yang membedakan dirinya dengan pedagang lain adalah sedikit mengupdate jualannya.

Semisal dirinya lebih memilih menggunakan terompong sebagai wadah untuk menaruh es topi ketimbang mengunakan Cone.

"Untuk mengunakan trompong, hanya dua orang yang memakai yakni saya sama kakak saya," tuturnya.

Lanjut dikatakan untuk harga jual es topi ini bervariasi mulai dari mengenakan Terompong dibandrol Rp. 2000 ribu, Roti di hargai Rp. 3000 ribu dan gelas Aqua, Rp 5000 ribu.

"Untuk harganya semua pedagang es topi itu sama dari Rp 2000 ribu hingga Rp 5000 ribu,"tandasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved