RSUD Namlea

Bayar Rp 2 Juta tuk Dampingi Pasien ke Ambon, 2 Perawat RSUD Namlea Izin Mandi Langsung Kabur

Bukan tanpa sebab, Anwar Fua yang sudah menunaikan kewajibannya dengan membayar uang tunai sebesar Rp. 2 juta kepada pihak RSUD Namlea.

Penulis: Adjeng Hatalea | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Adjeng Hatalea
RSUD Namlea - Pasien lahiran Widya Seprinayanti terbaring di RS Al-Fatah Ambon 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Anwar Fua, seorang warga asal Batu Jungku, Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru, menilai dua perawat RSUD Namlea yang ditugaskan mendampingi istrinya ke Ambon tidak bertanggung jawab.

Bukan tanpa sebab, Anwar Fua yang sudah menunaikan kewajibannya dengan membayar uang tunai sebesar Rp. 2 juta kepada pihak RSUD Namlea.

Dengan harapan, kedua perawat itu bisa mendampingi istrinya hingga proses persalinan dilaksanakan.

Namun, kedua perawat itu hanya mengantar di RS Alfatah setiba di Kota Ambon dari Namlea.

Tidak lebih dari satu jam lantas begitu saja tanpa kabar.

“Setelah kurang lebih 1 jam tiba di RS Alfatah, mereka izin pergi mandi. Setelah itu tak pernah kembali, dan begitu dengar mereka sudah tiba di Namlea,” terangnya.

Parahnya lagi, Anwar merasa dibohongi pihak RSUD Namlea, karena tidak dibekali surat rujukan yang menjadi salah satu persyaratan untuk pengambilan tindakan cesar di Ambon.

RSUD Namlea - Anwar Fua, suami dari pasien Widya Seprinayanti
RSUD Namlea - Anwar Fua, suami dari pasien Widya Seprinayanti (TribunAmbon.com/ Adjeng Hatalea)

Baca juga: Dirujuk ke Ambon Tanpa Surat Rujukan dari RSUD Namlea, Bayi Pasangan ini tak Terselamatkan

Baca juga: Viral, Cerita Pasien Lahiran Dibohongi dan Ditinggal Nakes RSUD Namlea hingga Bayinya Meninggal

Akibat tidak dibekali surat rujukan itu, Anwar terpaksa harus mengikuti prosedur rumah sakit dengan mengisi sejumlah formulir tanpa pendampingan dari kedua perawat pendamping yang dikirim RSUD Namlea.

Anwar pun meminta agar kedua perawat diberikan sanksi tegas, karena tidak menjalankan tugasnya dengan baik sebagai tenaga kesehatan RSUD Namlea.

Sebelumya kejadian ini telah viral di sosial media.

Postingan di Facebook itu mengungkapkan kisah seorang ibu yang bayinya meninggal usai operasi Cesar di Ambon.

Sejak diunggah pemilik akun Facebook @Tache Fua, Senin (5/12/2022) pagi, postingan berjudul 'RSUD Namlea Harus Bertanggungjawab' itu sudah dibagikan lebih dari 1.350 kali dan ribuan tanggapan pada kolom komentar.

Dalam postingan itu, @Tache Fua menceritakan layanan RSUD Namlea terhadap seorang pasien yang dinilai sangat tidak profesional.

Dituliskan, bermula dari keterbatasan peralatan operasi cesar, pasien disarankan untuk rujuk di Kota Ambon.

Lantas, sang suami menyetujui itu dan langsung mengurusi administrasi sesuai prosedur rumah sakit.

Baca juga: Jafry Taihuttu Minta Semua Perusahaan Gaji Karyawan Sesuai UMK, Alasannya Masuk Akal

Termasuk membayar biaya rujukan sebesar Rp. 2 juta.

"Sesuai keterangan petugas Medis pihak RSUD Bahwa Pasien dapat diberikan surat keterangan rujukan apabila telah membayar uang kepada kedua suster yg akan mendampingi pasien dalam perjalanan dari Namlea ke Ambon dengan Besaran uang Rp 3.000.000 kepada dua orang, tapi setelah keluarga pasien menawar maka ditetapkan dan telah diberikan sebesar Rp 2. 000.000 saja," tulis @Tacje Fua dalam postingan itu.

Lanjutnya, pihak rumah sakit pun menugaskan dua orang tenaga kesehatan untuk mendampingi pasien menuju Kota Ambon dengan tujuan Rumah Sakit Umum Pratama (RSUP) dr. J. Leimena.

"Anehnya setelah Kapal Ferry meninggalkan Pelabuhan Namlea dan di dalam perjalanan baru kedua perawat yang ditugaskan menemani pasien memberikan informasi kepada keluarga pasien bahwa Pasien tidak mendapatkan rujukan dari RSUD Namlea," lanjutnya.

Lantaran tidak memiliki rujukan, suami pasien berinisiatif membawa istrinya ke Rumah Sakit Al Fatah seturun dari Kapal Fery, sekitar pukul 06.00 WIT, Jumat (2/12/2022).

Setiba di rumah sakit Al-Fatah, sang istri baru naik meja operasi pukul 16.00 WIT karena terkendala administrasi.

"Cesar baru dapat dilakukan sekitar jam 4 sore akibat karna tidak ada Surat rujukan maka pengurusan administrasi pasien sedikit terlambat dan operasi baru bisa di lakukan pada sore hari sehingga mengakibatkan Bayi yg dilahirkan meninggal dunia," tandasnya.

Suami pasien, Anwar Fua yang dikonfirmasi TribunAmbon.com membenarkan kejadian yang menimpa istrinya, Widya Seprinayanti. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved