RSUD Namlea

Dirujuk ke Ambon Tanpa Surat Rujukan dari RSUD Namlea, Bayi Pasangan ini tak Terselamatkan

Anwar menyesalkan kebijakan RSUD Namlea yang dinilai tidak bertanggung jawab. Pasalnya, keputusan untuk dirujuk ke salah

Penulis: Adjeng Hatalea | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Adjeng Hatalea
RSUD Namlea - Pasien lahiran Widya Seprinayanti terbaring di RS Al-Fatah Ambon 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

AMBON, TRIBUNAMBON.COMAnwar Fua, seorang warga asal Batu Jungku, Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru ini tidak terima setelah calon bayinya meninggal di Ambon, Jumat (2/12/2022).

Anwar menyesalkan kebijakan RSUD Namlea yang dinilai tidak bertanggung jawab.

Pasalnya, keputusan untuk dirujuk ke salah satu rumah sakit di Ambon, tidak disertai surat rujukan.

Hal itu yang menyebabkan keterlambatan pengambilan tindakan operasi cesar terhadap sang istri, Widya Seprinayanti.

“Sekitar 100 meter kapal lepas landas, mereka bilang tidak ada surat rujukan. Terus saya mau lompat? Tidak mungkin kan. Terpaksa jalan saja. Biasanya surat rujukan keluar dua hari, sementara pihak RS bilang sudah darurat, masa mau tunggu sampe dua hari? Istri saya mati, tidak mungkin,” ucap Anwar Fua saat diwawancarai TribunAmbon.com di Kota Ambon, Senin (5/12/2022).

Sebelum dirujuk ke Ambon, Anwar Fua juga diminta untuk membayar uang tunai sebesar Rp. 2 juta.

Uang itu, menurutnya, untuk membayar dua suster pendamping dari RSUD Namlea.

Awalnya, Anwar yang berasal dari keluarga pas-pasan ini meminta agar diberikan satu suster pendamping saja, namun pihak RSUD Namlea tidak mengizinkan tenaga di luar pihaknya untuk melakukan pendampingan.

RSUD Namlea - Anwar Fua, suami dari pasien Widya Seprinayanti
RSUD Namlea - Anwar Fua, suami dari pasien Widya Seprinayanti (TribunAmbon.com/ Adjeng Hatalea)

Baca juga: Viral, Cerita Pasien Lahiran Dibohongi dan Ditinggal Nakes RSUD Namlea hingga Bayinya Meninggal

Baca juga: Puluhan Mahasiswa Kepung Kejari Minta Jaksa Selidik Dugaan Korupsi Direktur Poltek Ambon

“Saya tawarkan, kami kan orang kurang. Ambil satu pendamping dari RSUD, satunya lagi dari pihak keluarga kami yang kebetulan bidan juga. Mereka tidak mau, kalau saya ngotot, mereka bilang urus saja sendiri,” tuturnya.

Begitu Kapal Ferry sandar di Pelabuhan Galala, tepatnya pukul 06.00, Anwar, sang istri, beserta dua suster pendamping langsung menuju ke RS Al-fatah Ambon.

Akibat tidak dibekali surat rujukan, Anwar terpaksa harus mengikuti prosedur rumah sakit dengan mengisi sejumlah formulir tanpa pendampingan dari kedua suster pendamping yang dikirim RSUD Namlea.

Parahnya, kedua suster itu balik ke Namlea tanpa ada kabar apa pun.

“Setelah kurang lebih 1 jam tiba di RS Alfatah, mereka izin pergi mandi. Setelah itu tak pernah kembali, dan begitu dengar mereka sudah tiba di Namlea,” terangnya.

“Saya sudah berusaha untuk melakukan apapun yang bisa saya lakukan. Namun, pada akhirnya anak saya tidak terselamatkan, jam 4 baru bisa dioperasi,” pungkasnya.(*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved