Mahasiswa Demo di Ambon

Puluhan Mahasiswa Kepung Kejari Minta Jaksa Selidik Dugaan Korupsi Direktur Poltek Ambon

Mahasiswa Politek Negeri Ambon itu berdemo minta Kejari Ambon menyelidiki dugaan korupsi yang diperbuat Direktur Politeknik Negeri Ambon, Dady Mairuhu

Penulis: Tanita Pattiasina | Editor: Adjeng Hatalea
Istimewa
AMBON: Puluhan mahasiswa Politeknik Negeri Ambon berdemo di depan Kejari Ambon, Jalan Rijali Ambon, Senin (5/12/2022) 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita PattiasinAMBON, TRIBUNAMBON.COM - Puluhan mahasiswa Politeknik ( Poltek ) Negeri Ambon jurusan Akuntansi mengepung Kejaksaan Negeri Ambon, Jalan Rijaly, sekitar pukul 9.00 WIT, Senin (5/12/2022).

Mahasiswa Politek Negeri Ambon itu berdemo minta Kejari Ambon menyelidiki dugaan korupsi yang diperbuat Direktur Politeknik Negeri Ambon, Dady Mairuhu.

Para mahasiswa datang lengkap dengan seragam jurusan, serta membawa perlengkapan demo, seperti poster dan megafon.

Salah satu anggota Senat Politeknik, Marina Sugi mengatakan uang bahan ajar (Praktek) yang telah dianggarkan per semester Rp 350 juta sama sekali tidak dipergunakan untuk keperluan Praktek.

“Kami hari ini bersama dengan mahasiswa jurusan Akuntansi melakukan aksi protes lewat demo di hari ini untuk Kepala Kejaksaan Negeri Ambon dan Rekan-rekannya segera melakukan penyidikan terhadap direktur Politeknik Negeri Ambon atas dugaan tindak pidana korupsi uang Praktek Mahasiswa," kata Marina di sela-sela demo.

Lanjutnya, para mahasiswa hingga kini belum mendapat bahan praktek tersebut.

"Seperti kita ketahui kampus Politeknik Negeri Ambon yang paling utama itu adalah diprakteknya bukan soal teori, teorinya ada tetapi yang paling banyak itu adalah praktek justru yang paling penting ialah ujian. tapi kenyataannya bahwa mereka punya bahan praktek itu tidak ada sama sekali lalu mereka mau praktek dengan cara yang bagaimana," jelasnya.

AMBON: Tuntutan mahasiswa yang dituliskan di karton manila.
AMBON: Tuntutan mahasiswa yang dituliskan di karton manila. (Istimewa)

Sebelumnya pun, para mahasiswa telah menyurati hingga berdemo di Kampus.

Namun, hal itu tidak digubris Pihak Kampus.

Anehnya, Direktur malah membawa tujuh orang bersamanya ke Jerman dengan tujuan yang dirahasiakan.

Baca juga: Jafry Taihuttu Minta Semua Perusahaan Gaji Karyawan Sesuai UMK, Alasannya Masuk Akal

"Pada dasarnya kami tidak tahu keberangkatan itu untuk kegiatan apa, kebutuhanya apa, sementara masalah uang paling urgen di kampus terkait PDPT, nomor induk mahasiswa yang tidak atau belum terdaftar tidak di gubris atau di urus. tidak memperhatikan hak-hak mahasiswa sendiri untuk mendapatkan fasilitas yang memadai untuk itu yang sudah pasti adalah penegakan hukum. kami menginginkan bahwa anggaran yang berkaitan dengan bahan-bahan praktek bagi mahasiswa diusut tuntas," tegasnya.

Dia pun berharap, Kejaksaan bisa mengutus tuntas kejelasaan penggunaan anggaran di kampus tersebut.

"Kita butuh transparansi karena itu kami minta Kejaksaan yang dalam hal ini Kejaksaan negeri yang punya kapasitas untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana korupsi ini agar segera dituntaskan dan Pasti Kami akan terus mengijinkan mahasiswa untuk setiap waktu akan terus datang untuk demo sampai penegakan hukum ini akan berhasil diungkapkan," harapnya.

Usai berdemo di depan pagar, para mahasiswa kemudian bertemu Kepala Kejari Ambon di dalam Kantor.

Koordinator Lapangan (Korlap), Risdiana Lusalelu mengatakan, Kejari Ambon telah menerima poin tuntutan mereka dan akan ditindaklanjut sesuai prosedur.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved