Sampah di Ambon

Tumpukan Sampah Keluarkan Bau Busuk, Pedagang Pasar Minggu; Pembeli Enggan ke Sini

Menurut salah seorang pedagang Pasar Minggu, Absa Kilay, jumlah pengunjung menurun ketika

Penulis: Adjeng Hatalea | Editor: Fandi Wattimena
TribunAmbon.com/ Fandi Wattimena
Tumpukan sampah di kawasan Pasar Minggu, Passo – Kota Ambon meluber hingga ke badan jalan, Rabu (25/5/2022). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Tumpukan sampah di kawasan Pasar Minggu, Negeri Passo, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, Kota Ambon mengeluarkan bau busuk sehingga lokasi angkringan itu enggan dikunjungi pelanggan.

Menurut salah seorang pedagang Pasar Minggu, Absa Kilay, jumlah pengunjung menurun ketika sampah menumpuk berhari-hari di kawasan tersebut.

“Dengan adanya sampah yang berbau busuk ini, orang-orang yang berkunjung di Pasar Minggu ini sangat berpengaruh. Pengunjung juga otomatis menurun,” ucap Absa Kilay yang juga merupakan warga Passo ini saat diwawancarai TribunAmbon.com di lokasi, Rabu (25/5/2022) sore.

Dia menyebutkan, biasanya pelanggan datang dan menikmati suasana pantai sambil menyantap jajanan gorengan miliknya mencapai 50 orang di hari biasa, dan 100 lebih di setiap akhir pekan.

Lapak pedagang di Pasar Minggu
Lapak pedagang di Pasar Minggu (TribunAmbon.com/ Fandi Wattimena)

Baca juga: Sampah di Pasar Minggu Kota Ambon Meluber ke Badan Jalan, Pengendara Wajib Berhati-hati

Baca juga: Jadi Penjabat Wali Kota Ambon, Ini 11 Kebijakan Prioritas Wattimena

Namun, jika sampah menumpuk, dan meluber hingga ke badan jalan, bahkan mengeluarkan bau menyengat itu, maka penurunan pengunjung diperkirakan bisa mencapai 50 persen.
Hal itu pun mempengaruhi pendapatan hariannya.

Hal senada disampaikan pedagang lainnya yang kerap mendengar langsung keluhan pelanggan akan kondisi tersebut.

“Yah pelanggan mengeluh, menanyakan bau busuk ini setiap saat,” ucap Mama Fin.

Mama Fin mengaku, pemandangan sampah menutup sebagian badan jalan utama itu hampir setiap saat.

Bahkan, dia menghitung sudah sembilan hari petugas kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Persampahan (DLHP) Kota Ambon tidak mengangkut sampah tersebut.

Akibatnya, sampah menggunung, meluber ke badan jalan dan hampir menggunung.

“Kadang tiga sampai empat hari baru petugas datang angkut, namun hingga kini sudah Sembilan hari belum diangkut,” sebutnya.

Menurutnya, tumpukan sampah itu tidak hanya berasal dari warga di kawasan Passo saja, melainkan dari warga Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah.

“Mereka lewat dengan kendaraan, motor atau mobil. Parahnya, hanya melempar dari atas atau dalam kendaraan saja. Kita pernah menegur, tapi malah dimarah balik,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan TribunAmbon.com di lapangan, pukul 15.00 WIT, angkringan dengan latar pemandangan Teluk Baguala itu tampak sepi pengunjung.

Hanya dua hingga tiga orang saja, yang terlihat menikmati jajanan berbahan dasar pisang di Pasar Minggu itu.

Kendaraan yang berlalu-lalang juga harus menurunkan laju kecepatannya, ketika melewati kawasan tumpukan sampah.

Sebab, sampah yang meluber telah memakan setengah badan jalan dari arah Kabupaten Maluku Tengah menuju pusat Kota Ambon.(*)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved