Bentrok di Pulau Haruku
Rakor Bersama Kemenko Polhukam, Ini Permintaan Kapolda Maluku Terkait Nasib Pengungsi Kariu
Selain itu, Jenderal bintang dua ini juga mendorong adanya penyelesaian konflik batas-batas desa, baik secara adat atau sesuai Permendagri No 45 tahun
Penulis: Ode Alfin Risanto | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Alfin Risanto
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Polda Maluku mendorong pemerintah pusat segera memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan masyarakat Negeri Kariu di tempat pengungsian.
Dorongan tersebut disampaikan Kapolda Maluku, Irjen Pol Lotharia Latif dalam rapat koordinasi (rakor) bersama Kemenko Polhukam RI, melalui virtual zoom, Rabu (6/4/2022).
"Kami mendorong pemerintah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kariu di tempat pengungsian hal ini mengacu pada undang-undang PKS No 7 tahun 2012)," pinta Kapolda dalam paparannya.
Selain itu, Jenderal bintang dua ini juga mendorong adanya penyelesaian konflik batas-batas desa, baik secara adat atau sesuai Permendagri No 45 tahun 2016.
"Perlu adanya peningkatan kesejahteraan dan pemerataan pembangunan di daerah yang sering terjadi konflik (52 titik konflik)," pintanya.
Diketahui, situasi kamtibmas di Pulau Haruku dalam kondisi aman dan kondusif.
Baca juga: Nikmatnya Berbuka Puasa dengan Pisang Asar Khas Ambon
Baca juga: Besok Pilkades Serentak Berlangsung di Ambon, Persiapan Mantap 90 Persen
"TNI dan Polri masih melakukan pengamanan di lokasi dengan kekuatan, TNI sebanyak 186 personil, dan Polri 260 personil," pungkasnya.
Lanjutnya, terdapat sebanyak 310 Kepala Keluarga yang kini menempati tenda-tenda darurat.
"Masyarakat Kariu sekarang ini di tampung di lokasi Tarem dengan tenda-tenda darurat (sebagian tinggal di rumah penduduk). Bantuan sosial dan bantuan kesehatan untuk warga Kariu yang sedang mengungsi masih sering dilakukan oleh TNI - Polri dan relawan-relawan," sebutnya.
Kapolda mengaku, rekonsiliasi antara Negeri Pelauw dan Kariu masih menemui jalan buntu sebab kedua belah pihak masih berpegang pada argumen masing- masing.
Namun Polda tetap terus mendorong kedua pihak untuk saling membuka diri dan ruang rekonsiliasi.
"Situasi keamanan di Pulau Haruku hingga saat ini dalam kondisi aman dan kondusif," tandasnya.(*)
