Maluku Terkini
'Semerah Darah Sebening Air Mata', Sambut Doni Monardo
Bagi Doni Monardo, kunjungannya ke Ambon, tak ubahnya “pulang kampung”. Selain pernah menjabat Pangdam di sana, Doni juga “warga kehormatan
TRIBUNAMBON.COM - Rumah tua di bilangan Tapal Kuda, Benteng, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon sumringah. Ada aura kebahagiaan, demi menyaksikan pertemuan Letjen TNI Purn Dr (HC) Doni Monardo dan Mayjen TNI Richard Horja Taruli Tampubolon.
Doni adalah Pangdam XVI/Pattimura 2015-2017, sementara Richard HT Tampubolon Pangdam XVI/Pattimura yang saat ini tengah menjabat. Jika Doni lulusan Akmil 1985, maka Richard lulus tujuh tahun kemudian, 1992. Keduanya, sama-sama berasal dari korps baret merah, Kopassus.
Bagi Doni Monardo, kunjungannya ke Ambon, tak ubahnya “pulang kampung”. Selain pernah menjabat Pangdam di sana, Doni juga “warga kehormatan kota Ambon”.
Tidak main-main, status itu bahkan dikukuhkan melalui Surat Keputusan DPRD Kota Ambon Nomor 16/KPTS/DPRD/2017 tanggal 13 November 2017, tentang Persetujuan DPRD terhadap Usulan Pemberian Gelar “Warga Kehormatan Kota Ambon” kepada Mayjen TNI Doni Monardo”. Sebelumnya, terbit Surat Walikota Ambon Nomor 478 tanggal 14 November 2017, tentang Pengangkatan Mayjen TNI Doni Monardo sebagai Warga Kehormatan Kota Ambon.
Nah, ‘kepulangan’ Doni ke Ambon yang kali ini terbilang istimewa. Sebelum masuk kota Ambon, terlebih dahulu Doni melawat ke Sorong, Papua (11/3/2022). Bersama sahabatnya, Franky Tjahyadikarta (Alila Grup) dan Tim NIHI Group.
Baca juga: Karibo Coffee, Angkringan Romantis Wisata Kuliner di Kota Jawa Teluk Ambon
Di Sorong, Doni naik kapal pinisi mengunjungi Misol. Keesokan harinya, Sabtu (12/3/2022) melanjutkan lawatannya ke Pulau Segaf Misol. Malam hari bergeser ke Bula, masih dengan kapal pinisi. Pemerintah daerah Seram Bagian Timur (SBT) menyambut Doni dan rombongan. Kunjungan ini dalam rangka menetapkan Negeri Banggoi, sebagai bagian dari rencana pengembangan wisata alam.
Usai makan siang, perjalanan dilanjutkan dengan Kapal Cepat ke dermaga Tulehu, kota Ambon. Di sini, sejumlah agenda telah menantinya. Termasuk menjadi tamu di rumah dinas Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen Richard Tampubolon, seperti tersebut di pembukaan tulisan ini.
Agenda Doni yang juga Komisaris Utama Mind ID, mengantar bantuan kemanusiaan untuk masyarakat Haruku. Sumbangan tersebut diberikan oleh PT Sampoerna Kayu bersama BUMN .
Seperti dimaklumi, bentrokan terjadi di perbatasan Desa Kariuw dan Desa Ori, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Rabu (26/1/2022). Dalam bentrokan antarwarga kampung bertetangga itu, sejumlah rumah penduduk di Desa Kariuw terbakar. Aparat kepolisian bahkan ada yang menjadi korban.
Baca juga: LIN Dibatalkan karena Gunung Berapi dan Ranjau, Anna Latuconsina; Alasannya Tidak Masuk Akal
Mutiara Maluku
Mayjen TNI Richard Tampubolon tak bisa menyembunyikan rasa senangnya menyambut seniornya. Maklumlah, Doni dan Richard bukan sekali-dua berada pada misi yang sama. Apalagi sebagai sesama korps baret merah. Hubungan keduanya, laiknya abang-adik. Doni sendiri selalu menyebut dan memanggil akrab Richard dengan "RT".
Lihat saja cara Richard menyambut Doni. “Yang terhormat, Danyon 11 Grup 1/Kopassus. Yang terhormat, Wadanjen Kopassus, yang terhormat Danjen Kopassus, yang terhormat Pangdam XVI/Pattimura yang ke…., dan eh… hampir lupa, yang terhormat Komisaris Utama PT Mind ID, serta yang terhormat Ketua Umum Pengurus Pusat PPAD,” ujar Richard.
Doni tampak tersenyum lebar. Maklumlah… semua jabatan yang disebut Richard di pembukaan sambutannya tadi adalah jabatan-jabatan yang pernah disandang Doni Monardo, seniornya. Begitu kiranya Richard menyatakan respek kepada senior.
“Saya punya banyak sekali kenangan tugas bersama beliau. Maka, ketika saya mendapatkan penugasan di sini, langsung saya berpikir keras… wah… emas biru sudah. Emas hijau sudah. Emas putih, sudah. Apa lagi yang harus saya perbuat untuk Maluku. Tapi beliau selalu mendidik kami para juniornya untuk berpikir out of the box. Akhirnya, saya menemukan program ‘mutiara Maluku’,” ujar Richard.
Konsep mutiara Maluku adalah kesinambungan dari program emas hijau dan emas biru pak Doni. Konsep dasarnya adalah, kesejahteraan masyarakat. Jika masyarakat sejahtera, maka konflik akan teredam dengan sendirinya.