Maluku Terkini
Transportasi Laut Lumpuh, Mahasiswa Soroti Kelambanan Pemkab Buru Selatan
Akibat tidak beroperasinya Kapal Cantika 5E, warga Buru Selatan kesulitan, baik dalam hal mobilitas maupun pemenuhan kebutuhan pokok.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Ode Alfin Risanto
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Himpunan Pelajar Mahasiswa Uneth (HPMU) menyoroti kelambanan Pemerintah Kabupaten Buru Selatan dalam menangani masalah transportasi laut yang lumpuh.
Akibat tidak beroperasinya Kapal Cantika 5E, warga Buru Selatan kesulitan, baik dalam hal mobilitas maupun pemenuhan kebutuhan pokok.
Baca juga: Tipu 65 Korban, Polisi Ringkus Predator Seksual di Maluku Tenggara
Ketua Umum HPMU, Ongen Hukunala, mengecam sikap Pemda Buru Selatan yang dianggap lambat dalam merespons permasalahan serius ini.
"Hampir satu bulan transportasi laut di Kabupaten Buru Selatan mengalami kendala, menimbulkan berbagai persoalan di daerah, khususnya mobilitas masyarakat dan kebutuhan pokok," kata Ongen kepada TribunAmbon.com, Selasa (16/9/2025).
Ongen Hukunala, yang mewakili HPMU, sebuah paguyuban pelajar mahasiswa, menyatakan bahwa mereka bersuara lantang untuk menyampaikan keresahan dan penderitaan yang dirasakan masyarakat.
"Kami sampaikan kepada seluruh Forkopimda Kabupaten Buru Selatan, teristimewa Bupati dan Wakil Bupati, serta seluruh DPRD Buru Selatan agar jangan terlalu tidur," tegasnya.
Ongen menambahkan bahwa banyak masalah yang terjadi saat ini, termasuk lumpuhnya transportasi laut, merupakan masalah serius yang perlu ditangani oleh dua lembaga besar di Buru Selatan.
Ia meminta pemerintah tidak menganggap remeh masalah ini.
"Lewat kesempatan ini, HPMU menegaskan dalam berita ini mewakili seluruh masyarakat Buru Selatan secara keseluruhan," tambahnya.
Dampak Kelangkaan Pangan dan Ekonomi Lumpuh
Ongen menjelaskan bahwa terhentinya operasi kapal selama hampir satu bulan berdampak buruk pada masyarakat.
"Kami hampir jarang makan karena tidak ada kapal, sehingga orang tua kami pun tidak bisa mengirimkan makanan," ungkapnya dengan nada kecewa.
Ia menyayangkan sikap pemerintah daerah yang dinilainya abai.
"Kami kecewa dengan tindakan pemerintah kabupaten Buru Selatan dalam penanganan masalah ini. Mereka hanya berhura-hura, sementara rakyat Buru Selatan menderita," ujarnya.
Baca juga: Sampah di Kawasan Pantai Ina Marina Makin Menumpuk, Didominasi Plastik Kemasan
Ongen berharap Pemda Buru Selatan bekerja dengan hati nurani untuk rakyat.
Kisah Perjuangan Nakes di Kepulauan Aru: Selamatkan Pasien Diabetes dari Ancaman Amputasi |
![]() |
---|
Jaga Kamtibmas, Patroli Presisi Polda Maluku Sisir Kawasan Rawan di Kota Ambon |
![]() |
---|
Siap Pensiun Bahagia, Biro SDM Polda Maluku Bekali Anggota dengan Keterampilan Produktif |
![]() |
---|
Update Sidang Kasus PT. Waragonda, Dua Saksi Sebut Terdakwa Husen Tak Terlibat Pembakaran |
![]() |
---|
Gubernur Maluku Suarakan Keadilan Ekonomi di Forum REL 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.