Maluku Terkini
'Semerah Darah Sebening Air Mata', Sambut Doni Monardo
Bagi Doni Monardo, kunjungannya ke Ambon, tak ubahnya “pulang kampung”. Selain pernah menjabat Pangdam di sana, Doni juga “warga kehormatan
Dari mana kekayaan VOC? Sebagian besar berasal dari Hindia Belanda (Indonesia). Lebih utama lagi, dari daerah Maluku. "Saya lihat kastil-kastil Belanda menggunakan kayu-kayu besar, yang saya yakin bukan jenis kayu yang ada di daratan Eropa, boleh jadi itu kayu-kayu unggulan dari bumi Maluku,” tambahnya.
Bukan hanya itu, ketika Doni pergi ke salah satu objek wisata, ada pemandangan menarik. Sebuah bangunan kayu dengan tulisan berbahasa Belanda yang artinya kurang lebih, “Gudang rempah-rempah. Menjadi kaya dari Indies”. Nah kata Indies adalah Hindia Belanda, atau Indonesia sekarang. “Itu adalah pengakuan yang nyata,” tegas Doni.
Kembangkan Wisata
Malam itu, Gubernur Maluku Murad Ismail sedang berada di Kalimantan, mendampingi Presiden Joko Widodo. Hadir Wagub Maluku, Barnabas Orno. Sebelum menjabat Wagub, ia adalah Bupati Maluku Barat Daya (MBD) dua periode sejak 2011 sampai 2021. “Saya mengenal betul sosok Pak Doni Monardo dan jasa-jasanya bagi Maluku, termasuk Maluku Barat Daya, saat saya menjadi bupati,” ujarnya.
Saat ia menjadi bupati, beberapa kali berdialog dengan Pangdam Doni Monardo. Kepadanya, disampaikan mengenai sejumlah wilayah di Maluku yang berdekatan dengan negara tetangga, antara lain Timor Leste dan Australia (Darwin).
Doni Monardo juga dinilai banyak berjasa mengangkat sektor pariwisata Maluku. “Malam ini kembali kami memohon pak Doni untuk bisa membantu Maluku meningkatkan daya saing pariwisata Maluku. Problem teritori kepulauan, adalah sarana transportasi. Itu harus dibenahi. Sebab, Maluku memiliki wisata bawah laut yang luar biasa, dan sangat layak dijual bagi turis-turis asing,” katanya.
“Sudah saatnya, Maluku menjadikan pariwisata sebagai leading sector,” tandas Orno.
Semerah Darah
Acara pun ditutup dengan makan malam dan ramah tamah. Doni Monardo memesan khusus ikan bakar dari keramba budidaya laut “emas biru” milik Jefry Slampta, salah satu nelayan yang jadi binaan Doni Monardo. Jefry adalah seorang PNS di Kodam Pattimura. Selain sajian ikan bakar, tampak pula hidangan coto Makassar, sate padang, dan mie bakso.
Di sela-sela acara makan malam, panitia yang juga menghadirkan hiburan organ tunggal, dimanfaatkan tuan rumah untuk menyanyikan lagu kenangan. Ya, Pangdam Richard Tampubolon mendendangkan lagu yang akrab didengar saat saar latihan ataupun di medan operasi dulu.
Lagu itu berjudul Semerah Darah Sebening Air Mata. Lagu berirama mars itu memuat lirik yang sangat menarik: Semerah darah sebening air mata/Itu semboyan kita/Majulah ayo maju pantang menyerah/Sebelum kita menang/Ingatlah selalu, akan tugas wajibmu/ Tetap insaf dan sadar/ Junjunglah selalu nama korp kita/ Ksatria tetap jaya/ Siang kepanasan/ Kalau malam kedinginan/ Bertempur bertempur/ Terdengar tembakan dari kiri dan kanan/ Ayo maju pantang mundur .
Laporan Egy Massadiah