Aksi Damai untuk Kariu
Tak Bertemu Kapolda, Demonstran Tolak Dialog dengan Kabid Humas
Ratusan demonstran Pemuda-pemudi Booi, Aboru, Kariu, Hualoy (BAKH) meminta agar dipertemukan dengan Kapolda Maluku untuk menyampaikan aspirasinya kepa
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Adjeng Hatalea
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Dedy Azis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Ratusan demonstran Pemuda-pemudi Booi, Aboru, Kariu, Hualoy (BAKH) meminta agar dipertemukan dengan Kapolda Maluku untuk menyampaikan aspirasinya kepada orang nomor 1 di Kepolisian Daerah Maluku tersebut.
Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, massa aksi ini long march dari kantor Gubernur Maluku menuju ke kantor Polda Maluku sambil menyanyikan lagu 'Gandong'.
Atribut aksi, seperti poster dan kain berang pun melengkapi demonstrasi yang digelar tersebut.
Salah seorang orator mengatakan, pihaknya ingin bertemu dengan Kapolda Maluku untuk berdialog terkait permasalahan bentrok di Negeri Kariu, Pulau Haruku, Maluku Tengah.
"Kami ingin bertemu dengan Kapolda untuk menyampaikan aspirasi kami, kami datang dengan damai, tolong terima kami," teriaknya saat berorasi, Rabu (09/02/2022) siang.
Baca juga: Tak Temui Warga Kariu Bersaudara, Gubernur Maluku Disebut Pengecut
Setelah lama berorasi, tepat pukul 12.45 WIT, massa aksi pun ditemui Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Drs M. Rum Ohoirat untuk diajak berdialog.
Namun, demonstran menolak untuk berdiskusi dengan petinggi Polda Maluku selain Kapolda.
Mereka pun melanjutkan aksinya dan tengah merapat ke kantor DPRD provinsi Maluku.
Diketahui aksi ini digelar untuk mendesak pemerintah segera menyelesaikan pertikaian di Pulau Haruku.
Juga agar warga Kariu di pengungsian bisa segera kembali ke kampung halamannya.
Baca juga: Diiringi Lagu Gandong, Kariu dan Basudara Menuju Markas Polda Maluku
Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah merinci dampak pertikaian warga, yakni tiga orang meninggal dunia, tiga orang luka dan jumlah pengungsi sebanyak 1.558 orang dari 350 kepala keluarga.
Sedangkan jumlah bangunan rusak yakni sebanyak 211 unit, meliputi 183 rusak berat dan 28 rusak sedang.
Jumlah tanaman Cengkih yang ditebang 1.030 pohon, jumlah mobil yang terbakar 3 unit, motor yang terbakar 59 unit, jumlah Sekolah yang rusak meliputi 2 ruang kelas SD rusak berat. (*)