Bunga Teratai
Akar Teratai Berkhasiat Meningkatkan Kekebalan Tubuh, Ini 13 Manfaat Lainnya untuk Ibu Hamil
Akar teratai memiliki manfaat kesehatan yang sama dengan apel bintang jamaika yang juga baik untuk menjadi penguat kekebalan alami.
Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: sinatrya tyas puspita
Nutrisi di dalam akar teratai juga baik untuk membantu menambah massa otot.
Karena itu, ibu hamil bisa cukup kuat untuk menggendong bayinya.
Terutama otot kaki yang mudah lelah.
12. Nutrisi Janin
Vitamin dan mineral dari akar teratai akan membantu memasok nutrisi untuk janin.
Oleh karena itu, ini akan menjadi makanan yang baik untuk dikonsumsi setiap hari selama kehamilan.
13. Anti Oksidan
Akar teratai juga kaya dengan anti oksidan yang tinggi.
Oleh karena itu, ini akan membantu untuk menghindari efek radikal bebas lebih lanjut pada janin.
14. Jantung Sehat
Mengkonsumsi akar teratai juga akan membantu untuk memperbaiki pembuluh jantung
Oleh karena itu, dapat membantu untuk mengelola jantung yang sehat dan menghindari risiko terkena serangan jantung.
Rekomendasi Saat Mengkonsumsi Batang Teratai
Batang teratai mungkin memiliki banyak manfaat, khususnya untuk ibu hamil.
Namun, beberapa anjuran tetap perlu diperhatikan karena selalu ada risiko bagi janin dalam melakukan atau mengonsumsi apa pun.
Untuk manfaat terbaik dan optimal dari akar teratai, lebih baik untuk memeriksa rekomendasi di bawah ini.
- Jika mengalami gejala alergi, seperti ruam atau kemerahan, lebih baik hentikan konsumsi akar teratai.
- Ada kemungkinan penularan parasit saat dimakan mentah. Karena itu, lebih baik selalu memasak akar teratai dengan benar untuk konsumsi ibu hamil.
- Hindari konsumsi rebusan bersama dengan obat-obatan medis untuk menghindari kemungkinan gangguan atau risiko pada janin.
Itulah semua manfaat batang teratai dalam kehamilan, khusus untuk ibu hamil yang menginginkan masa kehamilan yang baik dan lebih baik.
Pastikan untuk memasaknya dengan benar dan meminimalkan risiko. Ini dapat membantu nitrifikasi janin tanpa memberikan lebih banyak risiko atau bahaya.
(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani)