Penanganan Covid
10 Tenaga Kesehatan Positif Covid-19, Puskesmas di Kota Ambon Ini Ditutup
Sepuluh tenaga kesehatan di Kota ambon dinyatakan positif Covid-19. Akibatnya, tempa kerja sepuluh nakes tersebut ditutup.
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Tanita Pattiasina
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Sepuluh tenaga kesehatan di Kota ambon dinyatakan positif Covid-19. Akibatnya, tempa kerja sepuluh nakes tersebut ditutup oleh pemerintah setempat selama beberapa hari ke depan.
Tiga fasilitas kesehatan ditutup sementara waktu mulai hari ini, Kamis (1/7/2021).
Yakni, Puskesmas Ch. M. Tihahu di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Juga Puskesmas Hative Kecil, Galala dan UPTD Klinik Mata Ambon Vlissingen (A-V) Passo, Kecamatan Teluk Baguala, Kota Ambon.
“Sehubungan dengan ditemukannya tenaga medis yang terkonfirmasi pada tiga puskesmas, maka mulai besok 1 juli 2021 untuk tiga fasilitas ini ditutup sementara,” kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Ambon, Joy Adriaansz saat konferensi Pers di Balai Kota Ambon, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: Kasus Covid Melonjak, Masuk Balai Kota Ambon Wajib Rapid, Jam Operasional Juga Dibatasi
Baca juga: Politisi Partai Golkar Maluku Tersangka Kepemilikan Sabu Ternyata Residivis
Data terbaru dijelaskan, 6 tenaga kesehatan di Puskesmas Ch. M. Tihahu di Jalan Imam Bonjol, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, terkonfirmasi positif.
satu nakes Puskesmas Hative Kecil, Galala terkonfirmasi dan enam nakes lainnya di UPTD Klinik Mata Ambon Vlissingen (A-V) Passo, Kecamatan Teluk Baguala, Kota Ambon juga terpapar.
Saat ini, Pemkot Ambon melalui dinas kesehatan akan melakukan test Swab PCR bagi nakes lainnya yang bertugas.
“Penutupan sementara ini sambil menunggu hasil swab pcr yang akan dilakukan bagi seluruh tenaga kesehatan dan penutupan akan dilakukan sampai hasil tes PCR itu keluar,” lanjutnya.
Bila terkonfirmasi, maka akan dilakukan perawatan sedangkan bagi nakes yang hasinya menunjukan negative Covid-19 akan kembali bekerja.
“Setelah ada yang ditemukan positif, akan dilakukan perawatan sedangkan negative akan tetap melaksanakan aktifitas di tiga fasilitas kesehatan yang dimaksud,” tambahnya.
Tak hanya tes swab PCR, sterilisasi juga akan dilakukan menyeluruh bagi tiga fasilitas kesehatan tersebut.
“Juga sterilisasi untuk fasilitas kesehatan yang dimaksud dan kita menunggu selesainya hasil tes pcr keluar untuk melakukan langkah-langkah pembukaan fasilitas kesehatan,” jelas Adriaansz.
Adriaansz memaparkan, penutupan sementara dilakukan agar mengurangi resiko penularan bagi nakes yang lainnya bahkan masyarakat yang berkunjung.
“Tapi karena aktifitas mereka setiap hari harus berada di lokasi fasilitas kesehatan yang dimaksud maka otomastis langkah penutupan sementara dilakukan untuk jangan sampai ada petugas medis lainnya yang terkonfirmasi,” papar Adriaansz.
Untuk itu, Adriaansz menganjurkan bagi warga yang hendak melakukan pemeriksan di tiga lokasi tersebut dapat melakukan pemeriksaan di puskesmas terdekat lain. (*)