Ambon Hari Ini

Mahasiswa Fisip Unpatti Dikeroyok 10 Orang Saat Demo, Alami Patah Tulang Rusuk hingga Pendarahan

Ruhunussa bersama sejumlah mahasiswa pada Kamis, (29/4/2021), melakukan aksi unjuk rasa Sidang Umum Mahasiswa (Sum) untuk memilih ketua dewan perwakil

Dedy Azis
Seorang mahasiswa korban demo Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Pattimura (Unpatti) alami keretakan pada enam tulang rusuk, usai di keroyok massa. 

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Pattimura (Unpatti), Ibrahim Ruhunussa mengalami pendarahan setelah mengikuti demonstrasi di depan fakultasnya.

Selain itu, ia mengalami keretakan enam tulang rusuk usai dikeroyok.

Ibrahim Ruhunussa bersama sejumlah mahasiswa pada Kamis, (29/4/2021), melakukan aksi unjuk rasa Sidang Umum Mahasiswa (Sum) untuk memilih ketua dewan perwakilan mahasiswa fakultas.

"Saya dikeroyok oleh segerombolan massa yang bukan dari Fisip," ujar Ibrahim Ruhunussa, di kediamannya Desa Hitu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (3/5/2021) sore.

Baca juga: Polres Pulau Buru Kembali Bekuk Terduga Pelaku Pembunuhan Nurlatu, Total Sudah Dua Pelaku Ditangkap

Dia bercerita, saat demo berlangsung, ada banyak massaa bukan merupakan mahasiswa Fisip. Salah satu temannya pun berbicara kepada seluruh mahasiswa yang bukan dari Fisip agar tidak berada di lingkungan Fisip.

Seorang mahasiswa korban demo Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Pattimura (Unpatti) alami keretakan pada enam tulang rusuk, usai di keroyok massa.
Seorang mahasiswa korban demo Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Pattimura (Unpatti) alami keretakan pada enam tulang rusuk, usai di keroyok massa. (Dedy Azis)

Hal itu mereka lakukan agar tidak terjadi keributan dan unjuk rasa berjalan dengan baik dan tertib.

Namun muncul provokasi dari orang yang tidak dikenal hingga memancing emosi dari mahasiswa Fisip yang sedang melakukan aksi unjuk rasa.

Baca juga: Begini Kronologi Yayasan Pelangi Maluku Dilalap Si Jago Merah

"Saat kami menghimbau mereka agar tidak berada di lingkungan Fisip, seseorang menantang massa, dan massa langsung emosi," kata dia.

Beruntungnya orang yang tidak dikenal itu pun langsung berlari. Namun beberapa saat kemudian, Tiba-tiba datang sekelompok orang yang bukan merupakan mahasiswa Fisip Unpatti.

Massa pun dikejar oleh gerombolan orang tak dikenal yang mengatasnamakan diri mereka dari suatu suku di Maluku.

Baca juga: Partai Ummat di Maluku Bakal Didominasi Anak Muda

Sontak, ibrahim dan kawan-kawannya pun lari berhamburan hingga masuk kedalam gedung fakultas.

Saat itu Ibrahim tengah berusaha melarikan diri dari chaos yang terjadi dengan memanjat pagar kampus, namun sayang, usahanya dihalangi oleh seorang security.

"Mereka datang lalu teman-teman saya lari, saya pun berusaha lari tapi saya di tahan oleh seorang security," kata dia.

Baca juga: Dukung Perlindungan Sumber Daya Air di Kei Besar, PLN Salurkan Bantuan Rp. 100 Juta

Menurut keterangan Ibrahim, security itu mengatakan bahwa ia akan aman dan dilindungi olehnya.

"Dia bilang, saya akan aman dan dilindungi, tapi saya malah dikeroyok," ujar Ibrahim

Bukannya aman, Ibrahim justru di keroyok lebih dari sepuluh orang, hingga tak sadarkan diri.

Seorang mahasiswa korban demo Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Pattimura (Unpatti) alami keretakan pada enam tulang rusuk, usai di keroyok massa.
Seorang mahasiswa korban demo Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisip) Universitas Pattimura (Unpatti) alami keretakan pada enam tulang rusuk, usai di keroyok massa. (Dedy Azis)

Dampak pengeroyokan itu, Ibrahim mengalami 6 patahan dibagian rusuk kanan hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit.

Tidak hanya itu, kepala belakangnya pun mengalami pendarahan hingga harus dilakukan pembersihan darah yang menggumpal pada bagian belakang kepalanya.

Baca juga: Korupsi Dana BOS, Mantan Kepsek SMK N 3 Banda Neira Divonis 7 Tahun Penjara

Beruntung nyawanya ibrahim masih bisa diselamatkan, karena diberi pertolongan pertama secara tradisional oleh keluarganya.

Kemudian ia dibawa ke salah satu rumah sakit yang berada di pusat Kota Ambon dan dirawat selama 2 malam.

Saat ini Ibrahim sedang menjalani masa pemulihan dari cedera yang dialaminya.

Baca juga: Pemerintah Kabupaten Buru Pastikan Tutup Jalur Mulai 6 Mei 2021, Alasannya Ada Mutasi Virus di India

Pihaknya pun telah melaporkan aksi pengeroyokan itu, kepada pihak kepolisian sektor setempat.

Ibrahim juga menuntut, Universitas dan Fakultas bersangkutan agar membuat laporan kepolisian guna mengusut tuntas peristiwa pengeroyokan tersebut.

"Saya dan organisasi saya sudah membuat laporan, tapi belum ada perkembangan, saya harap universitas dan fakultas dapat melaporkan hal ini agar kami mendapat keadilan," pungkasnya. (*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved