Ambon Hari Ini

Bangun Jembatan Toleransi Sejak Dini: Kisah Pertukaran Budaya SD Kristen dan SD Alfatah Ambon

Mereka berkolaborasi dalam sebuah program pertukaran budaya dan toleransi beragama yang diberi nama “Menjalin Jalur Toleransi”.

Istimewa
JALUR TOLERANSI - SD Kristen 1 Waimahu dan SD Alfatah 2 berkolaborasi dalam sebuah program pertukaran budaya dan toleransi beragama yang diberi nama “Menjalin Jalur Toleransi”, Kamis (11/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Di tengah maraknya isu intoleransi, dua sekolah dasar di Kota Ambon, SD Kristen 1 Waimahu dan SD Alfatah 2, mengukir kisah inspiratif. 

Mereka berkolaborasi dalam sebuah program pertukaran budaya dan toleransi beragama yang diberi nama “Menjalin Jalur Toleransi”.

Inisiatif ini digagas sebagai wujud nyata dari pendidikan karakter yang menekankan pentingnya sikap terbuka dan saling menghargai.

Sebanyak 70 siswa dari SD Kristen 1 Waimahu dan 150 siswa dari SD Alfatah 2 terlibat dalam program ini. 

Dimulai pada Rabu (10/9/2025), para siswa SD Kristen 1 Waimahu berkunjung ke SD Alfatah 2. 

Kunjungan balasan pun dilakukan keesokan harinya, Kamis (11/9/2025), ketika siswa dari SD Alfatah 2 menyambangi SD Kristen 1 Waimahu.

Baca juga: Jauhi Tawuran dan Bijak Bermedsos, Polda Maluku Beri Pesan Kamtibmas di SMK Negeri 7 Ambon

Baca juga: Tahun Depan, Partai Demokrat Ambon Bakal Umrohkan 2 Warga ke Tanah Suci

Kepala SD Kristen 1 Waimahu, Demas Supusepa, menjelaskan bahwa program ini lahir dari inisiatifnya setelah mengikuti pelatihan Literasi Keagamaan Lintas Budaya (LKLB) untuk Perdamaian. 

Ia menegaskan bahwa toleransi tidak hanya penting diajarkan di rumah, tetapi juga di sekolah, terutama pada anak usia 4 hingga 9 tahun.

"Toleransi bukan berarti menerima perilaku buruk. Sebaliknya, toleransi adalah menerima orang lain dan memperlakukan mereka dengan baik, layaknya kita ingin diperlakukan," ujar Demas.

Menurutnya, pada usia tersebut, anak-anak mulai memahami perbedaan dan membentuk stereotip. 

Oleh karena itu, sekolah memegang peran krusial dalam membentuk karakter mereka. 

Program pertukaran ini menyasar siswa kelas 4 dan 5, serta para guru dari kedua sekolah, dengan tujuan mempererat hubungan dan menumbuhkan pemahaman mendalam tentang perbedaan.

Kegiatan ini dikemas dengan apik dan interaktif. Acara diawali dengan sambutan hangat dan perkenalan antar siswa. 

Selanjutnya, mereka saling menampilkan budaya dan keagamaan masing-masing. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved