Ambon Hari Ini

Pasar Mardika Kembali Amburadul Pasca Ditinggalkan Jais Ely, Akankah Yahya Kotta Bisa Berbenah?

Polemik ini muncul setelah Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, Jais Ely.

TribunAmbon.com/ Jenderal Louis
PASAR MARDIKA - Soal sampah berserakan di jalur evakuasi gedung Pasar Mardika,Kepala Disperindag Maluku, Yahya Kotta meminta semua pihak, terutama masyarakat dan pengelola, untuk bertanggung jawab penuh atas fasilitas publik, Minggu (28/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Upaya penataan Pasar Mardika di Ambon kembali diterpa masalah. 

Kondisi gedung pasar kini kembali amburadul dengan sampah berserakan dan fasilitas rusak.

Polemik ini muncul setelah Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Maluku, Jais Ely, tak lagi menjabat pada pertengahan Agustus 2025.

Baca juga: Tekan Blank Spot, Diskominfo dan Bupati SBT Temui BAKTI, Minta 20 Titik BTS Segera Diaktifkan

Baca juga: Dukung Pendidikan di Pulau Buru, PT Panbers Jaya Beri Bantuan Perlengkapan Belajar Siswa

Sebelumnya, saat menjabat Plh. Kepala Disperindag sejak 3 Juli 2025, Jais Ely yang juga Kadis Pariwisata Provinsi Maluku, menunjukkan komitmen serius dengan rutin berkantor di gedung Pasar Mardika. 

Langkah ini diambilnya karena menilai kinerja penanggung jawab personalia sebelumnya belum efektif dalam menangani masalah pasar.

Selama masa tugasnya sebagai Plh. Ely mengambil inisiatif untuk mengatasi masalah krusial, mulai dari penataan lahan parkir hingga penanganan tunggakan gaji petugas kebersihan yang belum terbayar sejak Januari 2025.

Namun, setelah Jais Ely tak lagi bertugas karena Kepala Dinas Disperindag definitif, Yahya Kotta, selesai dari cuti panjang, kondisi Pasar Mardika kembali memprihatinkan.

Kondisi amburadul ini terlihat jelas pada pantauan hari Sabtu (27/9/2025). 

Di lantai 2 gedung Pasar Mardika, tepatnya di jalur evakuasi, sampah menumpuk didominasi plastik.

Juga terdapat sisa makanan yang sudah membusuk, menyebarkan bau tak sedap dan bahkan menutup seluruh jalur evakuasi.

Kondisi ini sangat membahayakan mengingat jalur tersebut merupakan rute penting saat terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.

Selain sampah, fasilitas umum juga tidak terawat. Toilet pria di lantai 2 tampak memprihatinkan. 

Beberapa fasilitas seperti wastafel yang tersumbat, kran air yang terlepas, hingga penutup toilet duduk yang terjatuh, menunjukkan kurangnya perawatan dan tidak layak pakai.

Menanggapi kondisi ini, Kepala Dinas Disperindag Provinsi Maluku definitif, Yahya Kotta, menyatakan dirinya siap melanjutkan upaya pembenahan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved