Pendidikan di Maluku
Tempuh Jarak 86 Km Setiap Hari, Aipda Johny Kenalkan Literasi Bagi Anak dan Lansia di Tanimbar
Perjalanan panjang itu dilaluinya setiap hari agar bisa mengenalkan literasi bagi anak-anak usia sekolah di desa tersebut.
Penulis: Adjeng Hatalea | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea
MALUKU, TRIBUNAMBON.COM - Aipda Johny Manullang menempuh jarak 86 kilometer pulang dan pergi setiap hari dari tempat tinggalnya di Kota Saumlaki menuju ke Desa Amdasa, Kecamatan Wertamrian, Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk menjalankan tugas mulia.
Perjalanan panjang itu dilaluinya setiap hari agar bisa mengenalkan literasi bagi anak-anak usia sekolah di desa tersebut.
Melalui Taman Baca Kemala yang dibangunnya sejak Agustus 2020 lalu, dia juga memerangi buta huruf bagi lansia.
“Saya senang melihat senyum para lansia ketika saya mengajarkan baca tulis ke mereka. Ternyata itu bisa menghibur mereka juga,” ucap Johny kepada TribunAmbon.com melalui pesan Whatsapp, Kamis (11/2/2021).
Dia mengaku, selain menjalankan tugasnya sebagai Bhabinkamtibmas, dia juga ingin membuat warga setidaknya berdaya bagi diri mereka sendiri dan komunitas di lingkungan mereka.
Kemudian, dia membantu para warga binaannya membuka lahan pertanian untuk menjaga ketahanan pangan di desa tersebut.

• Buka Taman Baca, Babinkamtibmas di Kepulauan Tanimbar Ajak Anak Belajar
Adapun jenis tanaman hortikultura yang mendominasi lahan pertanian warga, seperti pisang, umbi-umbian, sayuran, dan jagung.
“Lumayan, hasilnya bisa dikonsumsi sendiri, ada juga yang dijual di kota (Saumlaki),” katanya.
Buka Taman Baca, Babinkamtibmas di Kepulauan Tanimbar Ajak Anak Belajar
Berdinding bambu dengan atap dari daun sagu, taman baca ini hadir di tengah pandemik.
Bukan sebagai upaya pencegahan virus mematikan itu, Aipda Johny Irwanto Muliater Manullang hanya berharap, taman baca ini menjadi ruang belajar alternatif bagi puluhan anak usia sekolah di wilayah hukumnya.
Jhony adalah seorang Babinkamtibmas yang terhitung baru bertugas di Desa Amdasa, Kepulauan Tanimbar, Maluku.
Dia tiba di Amdasa, April 2020 atau sebulan setelah pemerintah menetapkan bencana sosial non alam.
“Saya melihat anak anak di desa binaan saya itu, tiada hari tanpa bermain dari pagi hingga malam. Dari situ saya punya ide membangun semacam perpustakaan supaya proses belajar mengajar tetap jalan meskipun pandemi,” ujar Johny kepada tribunambon.com, Senin (8/2/2021) siang.