Ambon Terkini
Sehari Dapat Rp 50 Ribu, Pengemudi Speed Boat di Mardika Mengaku Kesulitan
Beban sebagai ayah dari dua orang anak itu terasa cukup berat. Apalagi anak sulungnya sebentar lagi sudah bersekolah.
Penulis: Mesya Marasabessy | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy
AMBON, TRIBUNAMBON.COM – Pendapatan pengemudi Speed Boat Mardika – Wayame turun drastis mencapai 80 persen selama pandemik Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
Rerata setiap harinya mereka hanya mampu membawa pulang Rp. 50 ribu.
“Itu habis untuk makan sehari-hari saja, tidak bisa menabung,” ungkap salah seorang pengemudi Speed Boat, Andre Tanalepi kepada TribunAmbon.com di Pangkalan Speed Boat, Pantai Mardika Kota Ambon, Sabtu (23/1/2021) sore.
Dia mengaku sangat terdampak bencana non alam yang berlangsung hampir setahun ini.
Beban sebagai ayah dari dua orang anak itu terasa cukup berat. Apalagi anak sulungnya sebentar lagi sudah bersekolah.
“Anak sulung saya sebentar lagi sudah masuk ke Sekolah Dasar (SD), jika penghasilan masih menurun bagaimana bisa anak saya sekolah,” kata pria kelahiran Pulau Saparua, Maluku Tengah itu.
‘Saya harus mencari penghasilan tambahan,” cetusnya.
Turunnya tingkat pendapatan jasa penyeberangan itu dimulai sejak awal pandemi di Kota Ambon, Maret 2020.
Dia menjelaskan, sebelum pandemic, Dia dan rekan sepengemudi lainnya bisa meraup penghasilan hingga Rp. 250 ribu perhari dengan hitungan 10 sampai 12 kali trip.
Selain penghasilan menurun, jumlah penumpang juga dibatasi yang sebelumnya bisa muat hingga 15 penumpang sekali trip sekarang dibatasi hanya 8 penumpang.
“Sekarang dapat penumpang susah, tambah lagi dengan hanya muat cukup 8 penumpang, tolonglah, pemerintah bijaki hal itu,” harapnya.