Bantah Lakukan Pengepungan Mes Papua di Ambon, Kodam : Hanya Ada Babinkamtibmas dan Babinsa
Kodam XVI Pattimura memastikan tidak ada pengepungan apalagi intimidasi yang dilakukan personil TNI terhadap sejumlah mahasiswa di Mes Papua,
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Fandy
TRIBUNAMBON.COM - Kodam XVI Pattimura memastikan tidak ada pengepungan apalagi intimidasi yang dilakukan personil TNI terhadap sejumlah mahasiswa di Mes Papua, Kompleks Perumahan Wayame, Senin malam (30/11/2020).
Kedatangan personil Babinkamtibmas dan Babinsa bersama warga ke Mes Papua hanya untuk menanyakan perihal kedatangan orang tidak dikenal yang masuk ke dalam mes pada tengah malam tanpa melapor ke aparatur desa setempat.
"Babinsa dan Babinkamtibmas diminta untuk mendampingi mereka (warga) mengecek di asrama Papua. Pengecekan dilakukan karena sebelumnya ada pelaporan warga," kata Wakil Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura, Letnan Kolonel Kav. Bambang Sugiarta kepada TribunAmbon di Makodam, Rabu siang (2/12/2020).
Lanjutnya, berdasarkan laporan tersebut maka menjadi tugas aparat keamanan untuk memastikan kondisi tersebut sebagai upaya pencegahan kondisi yang tidak diinginkan.
Apalagi, dalam situasi pandemi, maka tindakan yang dilakukan tidak berlebihan.
Baca juga: Bantah Tudingan Penyerangan Mes Papua di Ambon, Ini Penjelasan Polda Maluku
Baca juga: Asrama Mahasiswa Papua di Ambon Dilempari Batu, Mahasiswa: Kami Bukan Teroris atau Kriminal
Baca juga: Puluhan Burung Sitaan BBSDA Jatim Tiba di Ambon
"Sesuai ketentuan, orang yang bukan warga setempat datang malam-malam kan harus melapor," katanya.
"Maka wajar mereka datang mengecek itu, apalagi ini malam hari, kemudian dimintai bantuan," imbuhnya.
Dia pun memastikan hanya ada Babinsa dan Babinkamtibmas yang datang bersama warga dan tidak ada pengerahan aparat dalam jumlah yang banyak.
"Informasi di media sosial yang menyebutkan TNI dan Polri serta warga melakukan pengepungan mes Papua itu tidak benar," tegasnya.
Bambang pun malah menyesalkan sikap mahasiswa yang dinilai tidak kooperatif dengan personil serta aparatur desa yang menyambangi mereka.
"Harusnya sebagai warga negara yang baik, ketika diminta identitas diri itu harusnya langsung diserahkan," ujarnya.
Dia pun berharap kejadian tersebut menjadi perhatian warga agar ikut menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing.
(*)