Asrama Mahasiswa Papua di Ambon Dilempari Batu, Mahasiswa: Kami Bukan Teroris atau Kriminal

Sejumlah kelompok masyarakat tidak dikenal Selasa, (01/12/2020) pukul 03:25 WIT dini hari melakukan aksi pelemparan batu di Asrama Mahasiswa Papua

Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
Kontributor TribunAmbon.com, Helmy)
Mahasiswa Papua Asrama Wayame Kota Ambon. 

Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Helmy

TRIBUNAMBON.COM- Sejumlah kelompok masyarakat tidak dikenal Selasa, (01/12/2020) pukul 03:25 WIT dini hari melakukan aksi pelemparan batu di Asrama Mahasiswa Papua yang terletak di bertempat di BTN Wayame Blok 4 RT 011 RW 06 Desa Wayame Kec Teluk Ambon Kota Ambon.

Masih belum diketahui motif dari aksi pelemparan tersebut.

Namun diduga pelemparan ini sebagai salah satu bentuk penolakan sekelompok warga yang tidak setuju mahasiswa Papua melakukan aksi unjuk rasa memperingati HUT Papua Merdeka.

Demikian disampaikan Natan Weya salah satu mahasiswa Papua asal Fakultas Ekonomi Universitas Pattimura menurutnya tidak diketahui alasan mengapa asrama mereka dilempari batu oleh kelompok masyarakat yang tidak dikenal.

"Kami tidak tahu kenapa dilempar, namun saat kejadian rencananya hari ini akan lakukan aksi 1 Desember peringati Hut Papua Merdeka" terangnya.

Weya salah menyebutkan sebelum aksi pelemparan tersebut, pada Senin (30/11/2020) pukul 11:00 WIT asrama Papua di sambangi Ketua RT didampingi sekertaris Desa Wayame dan ada beberapa orang yang diduga merupakan anggota TNI-POLRI.

Pertemuan Komnas HAM Indonesia Perwakilan Maluku dengan mahasiswa Papua.
Pertemuan Komnas HAM Indonesia Perwakilan Maluku dengan mahasiswa Papua. (Kontributor TribunAmbon.com, Helmy))

Menurutnya kunjungan yang dilakukan Ketua RT dan sekertaris desa dan didampingi unsur TNI-POLRI tidak langsung diterima, lantaran dirinya beranggapan Mahasiswa Papua bukan teroris ataupun kumpulan kriminal sehingga harus disambangi TNI-POLRI.

"Waktu ketua RT datang pakai kekuatan militer TNI-POLRI, jadi kami tolak. Kami bukan kelompok teroris ataupun kriminal" ungkapnya.

Selain itu dirinya mengatakan alasan lain kenapa kita menolak lantaran waktu kedatangan Ketua RT di asrama kami bukan lagi waktu untuk bertamu, lantaran sudah hampir tengah malam.

"Sudah bukan lagi waktu untuk bertamu, makanya kami tolak kedatangan mereka" ujarnya.

Weya mengaku masih mempertanyakan alasan kenapa Ketua RT harus didampingi unsur TNI-POLRI.

Menurutnya jika ketua RT datang dengan maksud yang baik dan tidak didampingi TNI-POLRI, pasti mahasiswa Papua terima.

Baca juga: Puluhan Burung Sitaan BBSDA Jatim Tiba di Ambon

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Temuan Mayat Tanpa Identitas di Lehari Ambon: Petunjuk Alat Pancing

Baca juga: Pemkot Ambon Raih Penghargaan DataGovAI 2020, Dinilai Mampu Beradaptasi di Era Digitalisasi

"Kami masih belum tahu alasan kenapa harus ada unsur TNI-POLRI saat ingin datang ke kita, Kan jadi pertanyaan juga kenapa harus begitu" ungkapnya.

Seusai penolakan itu, pada Selasa, (01/12/2020) pukul 03:25 WIT dini hari, sekelompok masyarakat tidak dikenal melakukan pelemparan pada asrama mahasiswa Papua.

Halaman
12
Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved