Gema Salawat Pemersatu Umat: Ambon Siap Gelar Maulid dan Haul Akbar Ulama se-Maluku

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kota Ambon bersiap diselimuti nuansa spiritual yang kental.

Ribuan jamaah diperkirakan akan memadati Pelataran Masjid Raya Al-Fatah pada Jumat malam, 21 November 2025.

Dalam perhelatan akbar: Maulid dan Haul Akbar Habaib, Masyaikh, dan Ulama se-Maluku ke-IV. 

Acara berskala besar ini bukan sekadar agenda ritual tahunan, melainkan momentum penting untuk merajut persaudaraan dan menghidupkan kembali warisan keilmuan para pendahulu.

Acara yang diinisiasi oleh Majelis Al-Huseini Ambon ini berkolaborasi dengan DPC Rabithah Alawiyah Ambon, Yayasan Ar-Rahmah Ambon, dan Perkumpulan Pemuda Alawiyyin Ambon.

Baca juga: Diduga Ambil Uang Sitaan Barang Bukti Ratusan Juta, Berkas Mantan Kacabjari Banda Diterima JPU

Baca juga: Drainase Depan Lapangan Letkol Pol. Chr. Tahapary, Dipenuhi Genangan Air dan Sampah Plastik

Ketua Majelis Al-Huseini Ambon, Sayyid Hasan Bin Syekh Abubakar, menegaskan bahwa fokus penyelenggaraan haul kali ini diperluas dari agenda keagamaan menjadi ruang perjumpaan sosial yang lebih luas.

“Kami menggelar haul bukan semata agenda keagamaan tapi juga momentum sosial yang mempertemukan banyak pihak. Nantinya ada para habaib, masyaikh, ulama, kiai, ustadz, guru-guru ngaji, tokoh masyarakat, masyarakat umum hingga para pemuda yang duduk bersama untuk merajut kebersamaan,” ujar Sayyid Hasan, Senin (17/11/2025).

Pernyataan ini sejalan dengan pandangan akademisi antropologi agama, Prof. Dr. Mudjahirin Thohir, yang menyebut Haul dalam tradisi Islam Nusantara sebagai jembatan yang menyambungkan sanad keilmuan, mengenalkan jasa para pendahulu, sekaligus cara masyarakat merawat ukhuwah dan memperkuat identitas keislaman.

Haul Akbar tahun ini akan memperingati wafatnya lebih dari seratus tokoh habaib, masyaikh, dan ulama yang jejak dakwahnya telah tersebar luas di seantero Maluku, Maluku Utara, hingga Papua.

Kedatangan para Habaib dan Masyaikh dari Yaman sejak abad ke-19 telah mewariskan bukan hanya fikih dan tasawuf, tetapi juga akhlak karimah yang menjadi ruh kehidupan masyarakat Maluku.

“Habaib, masyaikh, dan ulama telah menjadi pelita bagi Maluku sejak dulu. Melalui haul, kita tidak hanya mendoakan, tetapi juga meneruskan adab dan jalan yang mereka ajarkan,” tambah Sayyid Hasan.

Rangkaian kegiatan akan diisi dengan:
 * Ziarah makam para ulama di kota Ambon.
 * Pembacaan Yasin dan Tahlil sebagai doa bersama.
 * Pembacaan Kitab Maulid Simthudduror karya Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi, yang haulnya ke-114 turut diperingati, menegaskan peranannya dalam budaya keagamaan Maluku.
 * Tausiyah agama tentang makna haul dan relevansinya bagi kehidupan sosial-keagamaan.

Sayyid Faisal Alhamid, Ketua Panitia penyelenggara, menyoroti pentingnya peran generasi muda dalam acara ini. Ia berharap perayaan maulid ini dapat menginspirasi pemuda untuk menjaga tradisi keagamaan dan mengenal lebih dekat teladan dari jejak kehidupan para tokoh.

“Kami sedang mempersiapkan agar acara besar ini bisa berjalan lancar, kami ingin majelis ini menjadi tempat semua orang bisa duduk bersama tanpa melihat latar belakangnya, semoga nanti di hari-H gema sholawat akan memenuhi langit Ambon dan membawa keberkahan bagi kita semua,” tutup Sayyid Faisal.

Dengan harapan memperkuat fondasi spiritual dan sosial masyarakat, Maulid dan Haul Akbar ini menjadi penegasan bahwa Islam di Maluku adalah Islam yang moderat, ramah, dan kental rasa persaudaraannya, sebagaimana yang diwariskan oleh para ulama terdahulu. (*)