Pramuwisata di Ambon Disiapkan untuk Kenalkan Wisata Musik Bagi Pengunjung
Untuk meningkatkan tata kelola destinasi wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon melaksanakan kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Tematik
Laporan Kontributor TribunAmbon.com, Adjeng Hatalea
TRIBUNAMBON.COM - Untuk meningkatkan tata kelola destinasi wisata, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon melaksanakan kegiatan Pelatihan Pemandu Wisata Tematik.
Kegiatan guna mempersiapkan dan meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang kepariwisataan di tengah pandemi covid-19 menuju new normal.
Pelatihan ini akan dilakukan selama tiga hari, yakni dari 26 hingga 28 November dan berpusat di Hotel Manise Ambon.
Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, Tity Oratmangun kepada TribunAmbon.com mengatakan, pelatihan ini merupakan program yang diprioritaskan di tahun 2021 mendatang.
Baca juga: Di Tahun Pertama, Pemkot Ambon Akan Terus Pertahankan Predikat Ambon City Of Music
“Salah satu program prioritas Pemkot di tahun 2021 mendatang yaitu untuk melakukan penguatan kapasitas SDM, salah satunya pemandu wisata sebagai ujung tombak dari tourism,” ucap Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Ambon, Tity Oratmangun.
Dia menambahkan, semenjak merebaknya pandemi covid-19 di hampir seluruh penjuru dunia, sektor pariwisata adalah satu di antara terdampak.
Tonton Juga :
Begitupun di Kota Ambon, terjadi penurunan pengunjung yang sangat signifikan.
Baca juga: Kisah Bocah Pengangkut Wisatawan di Ohoi Letman Kepulauan Kei, Berani Bawa Perahu dan Flying Fox
Melalui pelatihan ini, lanjut dia, Kota Ambon dipersiapkan untuk menuju tatanan baru di tahun mendatang.
“Kita cari terobosan baru, salah satunya dengan peningkatan kapasitas pemandu wisata agar target kami kita terhadap arus kunjungan juga semakin meningkat,” ujarnya.
Adapun fokus tematik yang diambil pada kegiatan ini, yakni city branding.
Bersamaan dengan telah ditetapkannya Ambon sebagai Kota Kreatif Berbasis Musik, pemandu wisata diharapkan mampu memperkenalkan pariwisata musik kepada wisatawan.
Direktur Ambon Music Office (AMO), Ronnie Loppies mengatakan, ujung tombak pariwisata ada pada pemandu wisata.
Menurutnya, penting bagi seorang pramuwisata untuk bisa memahami dengan baik tentang wisata musik, agar dalam penyajiannya wisatawan merasa tertarik dan berkeinginan untuk kembali ke Kota Ambon lagi.
“Pemandu wisata ini kan ujung tombak, dan ini tugas berat pemandu wisata karena dalam membangun pariwisata musik dia tidak lagi bicara tentang bagaimana mengatur wisatawan tapi dia sudah harus menguasai musik dengan baik, minimal histori, narasinya, kenapa disebut kota musik dunia,” ujar Direktur Ambon Music Office, Ronnie Loppies.
“Lalu kemudian, dia juga harus bisa menguasai aspek-aspek lain yang merupakan turunan dari musik itu sendiri, nah, ini lah mengapa kami sebut pemandu wisata sebagai ujung tombak."
"Kalau dia salah menjelaskan ini bisa fatal, atau dia tidak punya pemahaman tentang pariwisata musik, itu juga akan rancu dan membuat orang tidak akan tertarik untuk balik atau datang ke Ambon,” sambungnya.
Baca juga: Wisata Seram Bagian Timur: Danau Sole yang Asin dan Hening Tersembunyi di Hutan Pulau Manawoku
Di sisi lain, lanjutnya, baik AMO maupun Pemkot lewat Dinas Pariwisata harus bersinergi dengan pemandu wisata, dan melibatkan mereka di setiap kegiatan kepariwisataan.
Hal ini bertujuan supaya pemandu wisata mempunyai pola pikir yang sama dalam membangun pariwisata musik di Ambon.
“Saya membayangkan bahwa pemandu wisata dengan cerita yang mereka bangun bersama wisatawan ini akan membuat wisatawan merasa dia harus tetap kembali dan banyak mengetahui tentang sebuah ekosistem musik yang ada di Kota Ambon,” tutupnya.
(*)