Dikritik soal Pernyataan Pengungsi Gempa Maluku Jadi Beban Pemerintah, Wiranto Sebut Itu Salah Paham
Pernyataan Menko Polhukam Wiranto soal pengungsi gempa Maluku yang menjadi beban pemerintah menuai kecaman dari berbagai pihak.
Sebelumnya Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy juga menyebut pernyataan Wiranto dalam merespons pengungsi di Maluku sangat menusuk dan menyakitkan.
• Kisah Pengungsi Gempa Ambon Maluku Tepat 10.30 WIT Lahirkan Bayi, Wagub Langsung Ajak ke Rumah
Jawaban Wiranto
Wiranto menyatakan rasa kecewanya, lantaran pernyataan dia yang ditujukan untuk menenangkan masyarakat Maluku, justru diputarbalikkan sejumlah pihak untuk menyerang dirinya.
Melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (2/10/2019), Wiranto mengatakan dirinya tak pernah sengaja untuk melukai hati rakyat Maluku yang sedang berduka.
Wiranto menjelaskan bahwa dalam rapat koordinasi pada 30 September 2019, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, membludaknya pengungsi karena adanya informasi menyesatkan dan simpang siur tentang akan adanya gempa bumi yang lebih besar serta tsunami.
“Padahal tak ada lembaga resmi yang menyatakan itu,” kata Wiranto seperti dikutip dari Tribunnews.com.
Untuk itu, Wiranto menjelaskan bahwa pemerintah pusat mengimbau masyarakat yang rumahnya masih aman, untuk kembali ke kediaman masing-masing.
“Imbauan itu diberikan untuk kebaikan masyarakat juga, karena di pengungsian pasti akan banyak masalah yang dihadapi seperti pendidikan dan kesehatan. Itu sebenarnya hasil rapat tersebut,” kata Wiranto.
• Tak Mendapatkan Penanganan Medis yang Baik, 2 Pengungsi Gempa Ambon Meninggal di Tenda Darurat
Wiranto mengakui bahwa pernyataannya untuk menenangkan masyarakat itu justru diputarbalikkan untuk menyerang dirinya.
“Namun semua itu semoga dapat diselesaikan secara sabar. Semoga penjelasan saya ini dapat diterima,” kata Wiranto.
Berikut pernyataan Wiranto yang ditayangkan TVOne dan diunggah ulang akun Youtube Alena Kayadoe:
Penjelasan BNPB soal banyaknya jumlah pengungsi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) mencatat terdapat 115.290 jiwa mengungsi di Ambon pasca gempa bumi yang terjadi M 6,5 pada 26 September 2019 lalu.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, kerusakan akibat gempa bumi yang terjadi beberapa waktu lalu tidak terlalu parah.
Namun, ketakutan masyarakat menjadi penyebab utama mengapa mereka memilih meninggalkan rumah untuk mengungsi.
• Fenomena Aneh, Banyak Lubang Sebesar Sumur Muncul setelah Gempa 6.8 SR Ambon, Ini Penjelasan BMKG