21 ABK KM Mina Sejati Masih Terus Dicari, Kapolres Aru Pantau dari Udara dengan Pesawat

Pencarian 21 ABK KM Mina Sejati, termasuk 3 pelaku pembantain hingga kini masih terus dilakukan oleh tim SAR Gabungan.

Penulis: Fitriana Andriyani | Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Humas Polres Aru via Kompas.com
Kapolres Kepulauan Aru, AKBP Adolof Bormasa bersama rombongan mulai bergegas naik ke atas pesawat di Bandara Rar Guamar, Dobo untuk mengikuti operasi pencarian korban ABK KM Mina Sejati melalui udara, Kamis siang (29/8/2019). 

Namun, setelah dua jam berlayar, mereka diterjang gelombang tinggi dan akhirnya kembali ke Pelabuhan Tual.

“Tim kembali setelah dihantam gelombang tinggi 3-4 meter di Laut Kei, jadi kita tidak lanjut lagi ke lokasi pencarian karena cuaca buruk dan gelombang yang sangat tinggi,”kata Kepala Basarnas Ambon, Muslimin kepada Kompas.com, Rabu (28/8/2019).

Sehari sebelumnya, tim gabungan SAR Pos Tual bersama anggota KPLP Tual juga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke lokasi pencarian karena Kapal KN 364 milik KPLP yang ditumpangi juga diterjang gelombang tinggi.

“Tim gabungan SAR Tual dan KPLP Tual juga tidak bisa kembali karena gelombang sangat tinggi,”kata Muslimin.

Menurut Muslimin, selain cuaca yang buruk, jarak tempuh ke lokasi pencarian korban juga membutuhkan waktu yang sangat lama yakni lebih dari 6 jam perjalanan.

“Jaraknya dari Tual itu 104,76 mil jadi kalau kita gunakan KN Bharata itu waktu tempunya paling cepat 6 jam,”katanya.

Meski terkendala cuaca buruk di laut, namun Muslimin mengatakan pihaknya akan tetap kembali melakukan operasi pencarian terhadap ABK KM Mina Sejati yang menjadi korban pembunuhan tersebut.

“Mungkin besok ya saya akan ke Tual dan kita akan lanjutkan pencarian lagi, nanti kita akan gunakan KN SAR Bharata,”ujarnya.

Dari informasi yang diterima, saat ini tim yang masih berada di lokasi pencarian adalah tim dari Polairud Polda Maluku bersama TNI AL dari Lanal Tual.

Kronologi Pembantaian KM Mina Sejati, Hilangnya 20 ABK dan 3 Pelaku Masih Jadi Misteri

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Kerahkan Pesawat

Adolof Bormasa mengatakan, pesawat yang dikirim KKP untuk membantu operasi pencarian ABK KM Mina Sejati itu rencananya akan tiba di Tual hari ini, Rabu (28/8/2019).

“Saat ini kita lagi menunggu pesawat yang dikirim dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, dari Ibu Susi. Hari ini sudah tiba di Tual,” kata Adolof saat dikonfirmasi Kompas.com via telepon selulernya, Rabu.

Adolof mengatakan, setibanya hari ini pesawat tersebut selanjutnya akan mulai bergerak untuk membantu proses pencarian lewat udara pada Kamis besok.

Menurutnya, pesawat itu akan mengangkut tim gabungan dalam misi pencarian lewat pemantauan udara.

“Besok, pukul 11.00 WIT pesawat sudah bergerak menyisir lokasi penacarian dari udara. Jadi besok itu semua tim SAR gabungan akan ikut,” katanya.

Dia menambahkan, operasi pencarian dengan pesawat melalui pantauan udara akan sangat efektif untuk membantu proses pencarian para korban.

“Pencarian dengan pesawat lewat pantauan udara tentu akan lebih baik dan sangat maksimal, sehingga kita harapkan upaya ini akan membuahkan hasil,” katanya.

Kisah Di Balik Penggeledahan TNI AL di KM Mina Sejati, 23 ABK Hilang Misterius, 3 Pelaku Keluarga

Basarnas Siapkan Tim Penyelam

Tim SAR Pos Tual gagal menuju lokasi karamnya KM Mina Sejati karena dihantam ombak setinggi 4 meter.

Tim itu akan kembali diberangkatkan menuju Laut Aru pada Kamis (29/8/2019) besok.

“Besok tim akan kembali dikerahkan ke lokasi pencarian dengan KN Bharata,” kata Kepala Basarnas Ambon Muslimin kepada Kompas.com, Rabu.

Dia menjelaskan, tim yang akan diberangkatkan itu juga akan melakukan misi penyelaman di laut untuk mencari para ABK yang masih hilang.

“Rencana kami mau melakukan penyelaman untuk mencari korban bersama dengan tim dari Kementerian Kelautan itu,” kata Muslimin.

Saat disinggung soal tambahan waktu untuk mencari para ABK KM Mina Sejati yang masih hilang, Muslimin mengatakan, sesuai aturan SAR, operasi pencarian dilakukan selama tiga hari.

Namun, jika ada tanda-tanda korban masih bisa ditemukan, operasi pencarian bisa diperpanjang kembali.

“Sesuai aturan kami di SAR itu tiga hari, dan kalau ada tanda-tanda, dilanjutkan lagi tiga hari. Nanti kalau tidak ditemukan, operasi pencarian dapat ditutup,” kata Muslimin.

(TribunAmbon.com/Fitriana Andriyani, Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)

Sumber: Tribun Ambon
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved