Buru Selatan
Tuntut Pelaku Pembunuhan Hasbi Seknun Ditangkap, Ratusan Anggota AMKEI Seruduk Polres Buru
Kedatangan mereka untuk menuntut Kapolres Buru, AKBP Sulastri Sukijang, segera menangkap pelaku pembunuhan almarhum Hasbi Seknun.
Penulis: Ummi Dalila Temarwut | Editor: Ode Alfin Risanto
Laporan Wartawan TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut
NAMLEA,TRIBUNAMBON.COM - Ratusan anggota Aliansi Masyarakat Kei (Amkei) dari Kabupaten Buru dan Buru Selatan seruduk Mapolres Buru, Selasa (7/10/2025).
Kedatangan mereka untuk menuntut Kapolres Buru, AKBP Sulastri Sukijang, segera menangkap pelaku pembunuhan almarhum Hasbi Seknun yang sudah 25 hari berlalu tanpa kejelasan.
Pantauan TribunAmbon.com sekira pukul 11.00 WIT, massa aksi datang dengan membawa bendera Amkei dan mengenakan ikat kepala berwarna merah sebagai simbol solidaritas.
Baca juga: Petugas Kebersihan Bukanlah Tukang Sampah, Kadis LHP Ambon: Terima Kasih tuk Pekerjaan Mulia Itu
Baca juga: Cerita Orang Tua Siswa Sekolah Rakyat di Malteng: Tak Punya Seragam Anak Saya Pilih Putus Sekolah
Aksi Demonstran ini dimulai dari Simpang Lima Namlea dan berakhir di depan gerbang Polres Buru.
Para peserta aksi juga membentangkan spanduk bertuliskan “Amkei Menggugat: Copot Kapolres Buru.”
Ketua Amkei, Kahar Balubun, dalam orasinya menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak kepolisian yang dinilai lamban menangani kasus pembunuhan tersebut.
“Kami ingin audiensi dengan pihak Polres, khususnya tim penyidik. Ini sudah 25 hari berlalu dan tidak ada keterangan apapun dari pihak kepolisian. Saudara kami Hasbi mengalami 25 tusukan, ini ada apa?” tegasnya
Ia juga menambahkan bahwa korban bukan seorang pengusaha, melainkan hanya tukang ojek yang baru dua hari berada di lokasi kejadian sebelum peristiwa tragis itu menimpanya.
Aksi sempat memanas ketika Wakapolres Buru, Kompol H. Akmil Djapa, datang menemui massa untuk memberikan keterangan di depan gerbang.
Namun, pihak Amkei menolak karena mereka menginginkan audiensi langsung di dalam kantor Polres.
Ketegangan sempat terjadi, namun situasi berhasil dikendalikan dan massa akhirnya membubarkan diri secara tertib.
"Kami akan kembali ke sekretariat dan melakukan diskusi untuk langkah selanjutnya"ucapnya saat diwawancarai.
Diketahui,Polres Pulau Buru tengah menjadi sorotan publik terkait kegagalan dalam menangani sejumlah kasus dugaan pembunuhan yang terjadi di wilayah Kabupaten Buru.
Beberapa kasus yang muncul dalam beberapa waktu terakhir, seperti penikaman di Unit 10 Kebun Jati, penikaman atas nama Hasbi Seknun di Desa Dava, serta kasus pemotongan di Desa Dava, masih belum menemukan titik terang.
Hingga saat ini, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi maupun perkembangan signifikan terkait penyelidikan ketiga kasus tersebut.
Ketidakjelasan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan keluarga korban dan masyarakat setempat.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.