Buru Hari Ini

Antrean Pertalite Semakin Panjang, SPBU Namlea Diduga Layani Penimbun BBM

Ironisnya, pengisian BBM di SPBU Kota Namlea berlangsung hampir setiap hari dengan jumlah mencapai 30 unit kendaraan.

Penulis: Maula Pelu | Editor: Mesya Marasabessy
Tribunambon/umi
ANTRIAN SPBU NAMLEA - Tampak Antrian didepan SPBU Namlea samping simpang lima park, Kabupaten Buru,Jum'at (15/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu

NAMLEA, TRIBUNAMBON.COM -
Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite di Kabupaten Buru membuka ruang bagi praktik nakal segelintir masyarakat. 

Berdasarkan pantauan TribunAmbon.com sekira pukul 13.00 WIT Sabtu (6/9/2025), sejumlah oknum diduga sengaja memodifikasi tangki motor demi bisa membeli pertalite dalam jumlah besar untuk kemudian dijual kembali.

Oknum-oknum tersebut terlihat mengantre di SPBU Namlea bahkan sebelum bahan bakar dibuka.

Begitu dispenser pertalite mulai beroperasi, puluhan unit motor langsung masuk antrean. 

Ironisnya, pengisian ini berlangsung hampir setiap hari dengan jumlah mencapai 30 unit kendaraan.

Baca juga: Harga Beras di Pasar Impres Namlea Turun, Pedagang Harap Stabilitas Terjaga

Baca juga: Update Harga Bumbu Dapur di Pasar Impres Namlea, Tomat dan Cabai Rawit Naik Harga

Adapun jenis kendaraan yang digunakan :  


1.Yamaha NMAX dengan jok dimodifikasi, 
2.Honda Megapro dengan tangki diperbesar, 
3.CRV dengan tangki merah tambahan, 
4.Honda Tiger
5.Yamaha RX King
6.Yamaha Fazzio. 

Modifikasi yang dilakukan membuat tangki-tangki motor tersebut mampu menampung 20–25 liter pertalite sekali isi.

Lebih miris lagi, setelah pengisian, kendaraan yang sama kembali berulang kali masuk antrean. 

Usut punya usut, oknum tersebut langsung melakukan “tap minyak” di sekitar area SPBU sebelum kembali mengantri.

Pihak SPBU bahkan membuat barisan antrean khusus bagi para pelaku penimbunan BBM ini. 

Sementara masyarakat umum yang membeli pertalite untuk kebutuhan sehari-hari diarahkan ke jalur berbeda.

Kondisi ini menambah beban warga Kabupaten Buru yang sudah lebih dulu dipusingkan oleh kelangkaan BBM pertalite. 

Setiap hari, antrean panjang motor dan mobil mengular di depan SPBU. 

Bahkan, pengisian hanya dibuka pada waktu-waktu tertentu sehingga masyarakat kecil harus bersabar menunggu.

Saat TribunAmbon.com menghubungi pihak manajer SPBU Namlea, Isra Duwila mengatakan akan menindak lanjuti karena tidak berada pada lokasi pengisian.

"Akan beta (saya) kroscek karna beta (saya) tidak ada di tempat," ujarnya kepada TribunAmbon.com via telepon seluler, Sabtu (6/9/2025).

Menyikapi dugaan pelanggaran itu, Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Ispiani Abbas memastikan:

Pertamina Patra Niaga senantiasa berkomitmen memastikan penyaluran BBM sesuai dengan aturan dan peruntukannya.

Penjualan BBM di SPBU wajib mengikuti ketentuan yang berlaku dan Pertamina terus mengingatkan seluruh SPBU agar melayani masyarakat sesuai prosedur.

Pertamina akan memberikan sanksi tegas terhadap lembaga penyalur yang terbukti melakukan pelanggaran dalam pelayanan BBM subsidi. Sanksi akan dikeluarkan sesuai dengan pelanggaran di dalam kontrak kerjasamanya.

Ispiani pun mengajak masyarakat untuk turut berperan aktif dengan melaporkan bila menemukan indikasi penyaluran BBM yang tidak sesuai aturan melalui kanal resmi Pertamina Call Center 135.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved