Maluku Terkini

Sikapai Ketidakhadiran Gubernur dalam Dialog Pertambangan, Kasrul Selang: Kami Tidak Menipu

Menurut Kasrul bahwa pemerintah Provinsi telah berupaya maksimal untuk merespons hal itu dengan serius.

Penulis: Maula Pelu | Editor: Ode Alfin Risanto
TribunAmbon.com/Maula Pelu
PEMPROV MALUKU - Asisten II Setda Maluku, Kasrul Selang, menanggapi ketidakhadiran Gubernur Maluku dalam pertemuan pembahasan operasi tambang pasir garnit di Negeri Haya, Maluku Tengah oleh PT. Waragonda Mineral Pratama, berlangsung di kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Maluku, beralamat di jalan Kebun Cengkeh, Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Provinsi Maluku, Selasa (2/9/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Menanggapi kekecewaan masyarakat adat dan Aliansi Baku Jaga Tanah atas absennya Gubernur Maluku dalam pertemuan lanjutan terkait persoalan pertambangan di Negeri Haya, Maluku Tengah dan Kepulauan Kei.

Asisten II Setda Maluku, Kasrul Selang menyampaikan klarifikasinya.

Menurut Kasrul bahwa pemerintah Provinsi telah berupaya maksimal untuk merespons hal itu dengan serius.

Baca juga: Gubernur Maluku Serahkan Dokumen KUA- PPAS Perubahan APBD 2025

Baca juga: Aliansi Baku Jaga Tanah Kecewa, Pertemuan Bahas Tambang Tanpa Kehadiran Gubernur Maluku

Ia tegaskan bahwa pertemuan di Kantor Dinas ESDM Maluku, merupakan bagian dari komitmen Pemprov untuk mengkaji tuntutan masyarakat secara komprehensif.

“Aspirasi teman-teman ini kami sangat hargai. Makanya kami kumpul semua OPD terkait, terkait dengan tuntutan mereka. Baik itu di kabupaten atau provinsi untuk mencari jalan keluar dan mendapatkan informasi berimbang,” ungkap Kasrul kepada TribunAmbon.com di kantor ESDM Maluku, Selasa (2/9/2025).

Lebih lanjut, ia juga menegaskan bahwa hasil rapat akan dilaporkan secara berjenjang kepada Gubernur Maluku, Wakil Gubernur, atau Sekretaris Daerah.

“Setelah itu kita akan melaporkan ke Gubernur, Wagub, atau Sekda, ecara berjenjang. Jadi Pak Gub, Pak Wagub, atau Setda tinggal mengetuk palu saja setuju atau tidak. Jadi kita tidak menipu atau tidak,” sambung Asisten II Setda Maluku. 

Kasrul membantah anggapan bahwa pemerintah sengaja menghindari dari dialog. 

Ia menggarisbawahi bahwa tidak ada niat untuk mengingkari komitmen dan semua pihak sementara mencari solusi terbaik secara terbuka. 

“Jadi kita tidak ada dibilang menipu atau tidak. Kita cari solusinya, jika ada yang tersumbat, kita cari jalan dalam rapat ini,” katanya. 

Sementara terkait perubahan lokasi pertemuan di Kantor Gubernur ke ESDM, Kasrul memberikan alasan teknis. 

Ia menyebutkan ruang utama di kantor Gubernur digunakan untuk rapat inflasi nasional yang biasanya berlangsung setiap hari Senin, namun kali ini diundur ke Selasa. 

“Jadi biasanya katong rapat inflasi itu dengan mendagri itu hari Senin. Tapi karena kondisi kemarin mereka pindah di hari Selasa. Itulah alasan kita pindah ke sini. Jadi setiap hari Senin kami rapat inflasi secara nasional. Karena itu diundur hari Selasa, makanya ruangan itu tidak bisa gunakan,” jelasnya. 

Soal ketidakhadiran Gubernur Maluku, Kasrul menyampaikan bahwa Hendrik Lewerisa baru kembali dari luar kota.

Disisi lain, Kasrul memastikan bahwa seluruh aspirasi dan laporan masyarakat akan ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur yang berlaku. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved