SBT Hari Ini

Kurang Kesadaran, Pantai Roleks Bula Dipenuhi Sampah Plastik dan Batok Kelapa

Tumpukan sampah plastik, batok kelapa, ranting pohon, dan berbagai jenis limbah rumah tangga berserakan di

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
Tribun.Ambon.com/ Haliyudin Ulima
SAMPAH - Tumpukan sampah di kawasan Pantai Roleks, Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Sabtu (8/11/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM – Pemandangan tak mengenakan terlihat di kawasan Pantai Roleks, Kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Sabtu (8/11/2025). 

Tumpukan sampah plastik, batok kelapa, ranting pohon, dan berbagai jenis limbah rumah tangga berserakan di sepanjang garis pantai.

Pantai yang biasanya ramai dikunjungi warga untuk bersantai di sore hari itu kini tampak kumuh dan kotor. 

Sampah-sampah menumpuk di dekat dinding penahan ombak, sebagian bahkan terbawa arus hingga ke laut.

Pantauan TribunAmbon.com di lokasi, sebagian besar sampah yang menutupi pantai berasal dari aktivitas warga seperti botol air mineral, plastik kemasan makanan, kantong kresek, serta sisa kelapa muda yang dibuang sembarangan. 

Ahmad Rumoga (42) salah satu pengunjung menilai, persoalan utama bukan hanya pada tumpukan sampah yang belum dibersihkan, tetapi juga pada rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Baca juga: Harga Cabai Rawit di Awal November 2025, Sentuh Rp. 70 per Kilo di Pasar Binaiya Masohi

Baca juga: Tangkapan Nelayan Menipis, Harga Ikan di Masohi Makin Mahal Momar 4 Ekor Rp. 20 Ribu

“Banyak orang datang ke sini makan dan minum, tapi habis itu tinggalkan sampah begitu saja. Tidak ada rasa malu sama sekali,” ujarnya kepada TribunAmbon.com.

Menurutnya, pemerintah daerah memang perlu menyiapkan fasilitas pendukung seperti tong sampah di area pantai. 

Namun, tanpa adanya perubahan perilaku masyarakat, upaya itu tidak akan banyak membantu.

“Kalau kita semua sadar buang sampah pada tempatnya, pantai ini bisa jadi bersih dan indah lagi. Tapi kalau dibiarkan seperti ini terus, lama-lama pantai rusak,” tambahnya.

Kondisi ini menjadi potret nyata rendahnya kesadaran lingkungan masyarakat di wilayah pesisir. 

Ia berharap pemerintah daerah untuk melakukan kampanye kebersihan secara rutin serta melibatkan sekolah-sekolah dan komunitas lokal dalam aksi bersih pantai.

“Anak muda harus diajak terlibat supaya tumbuh rasa memiliki terhadap lingkungan,” tutupnya.(*)

Sumber: Tribun Ambon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved