Brimob Kroyok Warga
Diduga Mabuk, Oknum Brimob Serang Warga Sipil di SBT: Ancam Warga dengan Senjata Api
Kejadian yang diduga melibatkan 11 oknum anggota Brimob Kompi 3 Yon B Pelopor ini berawal dari cekcok di sebuah acara pesta, dan berujung pada
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM – Insiden pemukulan terhadap warga sipil yang menimpa keluarga Abdul Haji Rumaday (30)di kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Senin (22/9/2025) kian terungkap.
Kejadian yang diduga melibatkan 11 oknum anggota Brimob Kompi 3 Yon B Pelopor ini berawal dari cekcok di sebuah acara pesta, dan berujung pada aksi brutal di kediaman korban.
Menurut kesaksian Abdul, bermula saat ia mencoba menengahi keributan oleh oknum Brimob yang sedang mabuk di sebuah pesta di Kawasan Lumba-Lumba, Kota Bula, pada Sabtu (20/9/2025) malam.
mencoba menenangkan kondisi, korban mengaku malah dimaki-maki, bahkan sempat dicekik pada bagian leher.
"Awal mula kejadian itu beberapa anggota Brimob pakai pakaian biasa datang di acara pesta, mereka datang dengan keadaan mabuk dan berulah, tidak tahu penyebabnya apa?," ujar Abdul.
"Ada anggota Brimob yang maki saya, dia cekik saya setelah itu. Karena mungkin teman-teman lihat beta dicekik jadi mereka ikut sampai di Jalan Masohi, setelah itu saya pulang," lanjutnya.
Kejadian pun berlanjut pada keesokan harinya, Abdul yang mendapat telepon dari seseorang tak dikenal, memintanya untuk segera datang ke markas Brimob.
"Tadi saya di kantor kemudian dapat telpon dengan nomor baru sekitar pukul 10:00 WIT tadi, saya diminta ke Markas Brimob, tapi saya masih dalam waktu kerja jadi setelah makan siang baru saya singgah," katanya.
Baca juga: Keracunan MBG di Tual, Matdoan Tegaskan Ini Pertama dan Terakhir
Baca juga: Warga Dikeroyok Belasan Oknum Brimob di Seram Bagian Timur, Ini Kronologinya
Namun, ia merasa curiga karena penelpon tersebut langsung mematikan telepon setelah ia mengonfirmasi identitasnya sebagai Wadanki Brimob.
Tak berapa lama setiba di rumah, datang 11 oknum Brimob dan menghajar dirinya hingga mengalami luka memar di bagian wanah.
"Setelah balik ke rumah belum sempat duduk, mereka (brimob) langsung datang dengan keadaan mabuk. Saat saya melangkah keluar rumah, Brimob mulai layangkan pukulan sampai saya lari masuk dalam rumah," bebernya.
Dirinya mengakui, sempat melihat salah satu diantara oknum Brimob bahkan menodong warga sekitar menggunakan senjata api, ketika hendak membantu Abdul dan keluarga saat dikroyok Brimob.
"Ada satu anggota bawa senjata pistol di belakang, ada warga yang mau bantu tapi ada Brimob yang keluarkan Pistol untuk halangi warga agar tidak membantu saya," kata Abdul.
Saat kejadian itu, Ibu Abdul mencoba menengahi dan mengajak para oknum itu masuk untuk bicara baik-baik, namun ajakan tersebut ditolak.
Penyerangan tidak hanya menimpa Abdul, tapi juga seisi rumah. Istrinya bahkan dipukul menggunakan helm saat mencoba melindunginya.
Yang lebih mengejutkan, kakak perempuannya yang hanya mengenakan handuk usai mandi, ditarik dan dilecehkan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.