Mahasiswa Unpatti Terbunuh di JMP

7 Tahun Bersahabat, Naris: Husin Suat Selalu Ada Disaat Genting

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rania Tualeka, Naris Tutupoho dan almarhum Husin Suat saat merayakan hari ulang tahun Almarhum, (3/4/2020).

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Mesya Marasabessy

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Tujuh tahun Naris Tutupoho, bersahabat dengan almarhum Husin Suat atau Sein Ratuanik.

Dia mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya karibnya setelah dianiaya di kawasan Jembatan Merah Putih (JMP) Ambon, Kamis (11/2/2021) dini hari lalu. 

Husin atau Uceng dia kenang sebagai sosok yang selalu hadir di saat genting.

“Yang paling sering itu, saat kepepet tidak ada uang, Husin tiba-tiba datang,” ujar Naris kepada TribunAmbon.com di rumah duka, Kampung Kisar, Kota Ambon, Sabtu (13/2/2021) sore.

Naris mengawali persahabatan dengan almarhum sejak bangku SMA, 2014 Silam.

Setelah lulus SMA, Almarhum melanjutkan studinya di Fakultas Teknik Universitas Pattimura.

Sedangkan Naris memilih jurusan Produksi Migas di Politeknik Negeri Ambon, kampus mereka berdekatan.

Meski berbeda kampus, namun jarak dua perguruan tinggi yang berdekatan membuat mereka tidak terpisah jauh.

Seringkali kedua sahabat ini pergi dan pulang kuliah bersama.

Rumah Naris di kawasan Galunggung, Kelurahan Batu Merah, Kecamatan Sirimau, Ambon.

SEIN RATUANIK - Husein Sein Ratuanik (1997-11 Februari 2021) berfose di Jembatan Merah Putih (JMP) Ambon, 11 April 2020 lalu. Mahasiswa Fakultas Teknik Unpatti ini meninggal dunia usai dianiaya sekelompok pemuda di kawasan Jembatan Merah Putih (JMP) Ambon, Kamis (11/2/2021) dini hari. (dok_Instagram/TribunAmbon.com)

Rumahnya tidak jauh dari tempat kumpul Komunitas Literasi Belajar, yang berhadapan dengan lapangan Galunggung di Tanah Rata.

Itulah yang menjelaskan kenapa saban hari mereka ketemu.

“Malamnya kita nongkrong di sekitar sini,” katanya.

Rumah almarhum Sein Ratuanik sendiri berada di Kampung Kisar, Tantui, sekitar 1,5 km dari Galunggung.

Halaman
123

Berita Terkini