Tumpahan Oli
DPRD Maluku Tinjau Tumpahan Oli di Pantai Wailaa, Ambon
Hasil peninjauan, meskipun tumpahan oli sudah terjadi beberapa hari sebelumnya, tim masih menemukan noda-noda hitam pada bebatuan di sekitaran pantai.
Penulis: Maula Pelu | Editor: Ode Alfin Risanto
Ringkasan Berita:
- Komisi II DPRD Provinsi Maluku meninjau lokasi tumpahan oli bekas di Pantai Wailaa, Desa Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Senin (3/11/2025).
- Kunjungan ini dilakukan menindaklanjuti laporan warga, dan DPRD akan memanggil pihak-pihak terkait untuk mengusut masalh ini.
- Warga menyebut kejadian serupa sudah tiga kali terjadi dan diduga berasal dari kapal yang berlabuh di Teluk Ambon.
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM- Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Maluku, turun langsung meninjau lokasi tumpahan oli bekas di Pantai Wailaa, Desa Hative Besar, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon,Senin (3/11/2025).
Kunjungan lapangan ini dipimpin langsung Ketua Komisi II, Irawadi, didampingi sejumlah anggota komisi.
Turut hadir pula perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Maluku, Pertamina, serta pihak Pemerintah Desa Hative Besar.
Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIT.
Baca juga: Bendera Parpol Penuhi JMP, Ada Yang Lepas Ikatan, Buat Warga Berhati-hati saat Melintas
Baca juga: Pelindo Ambon Targetkan Nol Stunting di Desa Laha: Program Intensif Stunting Care Digelar 6 Bulan
Berdasarkan hasil peninjauan, meskipun tumpahan oli sudah terjadi beberapa hari sebelumnya, tim masih menemukan noda-noda hitam pada bebatuan di sekitaran pantai yang diduga sisa dari oli bekas tersebut.
Ketua Komisi II, Irawadi, menjelaskan bahwa peninjauan ini dilakukan setelah menerima laporan dari masyarakat.
“Tindak lanjut ke lokasi setelah laporan warga,” ujarnya disela-sela peninjauan.
Ia menegaskan bahwa Komisi II akan menindaklanjuti laporan tersebut dan berencana memanggil pihak-pihak terkait untuk meminta keterangan lebih lanjut mengenai sumber dan dampak tumpahan oli tersebut.
Sementara itu anggota komisi II DPRD Provinsi Maluku, Anos Yeremias, meminta agar pemerintah desa lebih proaktif dalam menanggapi persoalan lingkungan.
Hal ini agar tidak terdampak berkepanjangan.
“Bapa Kadus, tolong proaktif. Selamatkan Katong (kita) punya lingkungan ini. Agar jangan sampai ada korban,” tegas Anos.
Diketahui, tumpahan diduga oli bekas di Pantai Wailaa, Desa Hative Besar, Kota Ambon, memanjang ratusan meter di bibir pantai.
Kejadian ini disebutkan warga setempat bukan kali pertama terjadi. Peristiwa serupa telah terjadi sedikitnya tiga kali dalam beberapa waktu terakhir.
Namun kondisi tersebut tidak bisa dicegah warga setempat, apalagi dengan volume yang besar.
Mereka menduga tumpahan oli bekas ulah dari kapal-kapal yang berlabuh di Teluk Ambon.
Hingga kini belum ada informasi resmi terkait siapa yang melakukannya.
Tim dari SUBDIT GAKKUM POLAIRUD POLDA MALUKU dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Maluku saat kejadian itu, telah turun lokasi.
Mereka memantau keadaan lokasi.
Tim itu juga langsung melakukan kunjungan ke beberapa kapal yang sementara berlabuh di kawasan itu. (*)
| Bendera Parpol Penuhi JMP, Ada Yang Lepas Ikatan, Buat Warga Berhati-hati saat Melintas |
|
|---|
| Pelindo Ambon Targetkan Nol Stunting di Desa Laha: Program Intensif Stunting Care Digelar 6 Bulan |
|
|---|
| Kolaborasi Lawan Stunting: BPOM dan Pelindo Gelar Edukasi di Puskesmas Tawiri Ambon |
|
|---|
| Rusak dan Berlubang, Warga Diminta Waspadai Jalan di Tanjakan Menuju Benteng Karang Passo |
|
|---|
| Aksi GRM di Kantor Gubernur, Desak Pengambilan Lahan Warga SBB yang Diambil PT. SIM |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.