Pemprov Maluku

Rayakan HUT ke-68, Gubernur Hendrik Ajak Warga Maluku Tengah Gelorakan Semangat Masohi

Gubernur mengajak masyarakat memaknai momentum ini sebagai sarana memperkuat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi jati diri orang Maluku.

|
Pemprov Maluku
HUT MASOHI- Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada peringatan HUT Masohi ke-68,Senin (3/11/2025). 

TRIBUNAMBON.COM– Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa menghadiri sekaligus memberikan sambutan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 Kota Masohi yang digelar di Alun-Alun Kota Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, Senin (3/11/2025).

Mengawali sambutannya, Gubernur mengajak masyarakat memaknai momentum ini sebagai sarana memperkuat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi jati diri orang Maluku. Ia juga mengajak seluruh masyarakat bersyukur atas penyertaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas kasih dan penyertaan-Nya, hari ini kita dapat berkumpul di tempat bersejarah ini memperingati HUT ke-68 Kota Masohi,” ujar Gubernur Hendrik.

Baca juga: Data EMIS Bermasalah, Guru di SBT Palang Sekolah Desak Kemenag Bertindak

Baca juga: Perpustakaan Air Nanang Dorong Transformasi Gerakan Literasi di SBT

Gubernur menegaskan bahwa Kota Masohi bukan hanya pusat pemerintahan Kabupaten Maluku Tengah, tetapi juga jantung Pulau Seram dan simbol kebersamaan masyarakat Maluku.

“Kota ini punya kisah luar biasa. Tanah yang dulu masih berupa hutan, kini menjelma menjadi kota yang ramai, dinamis, dan penuh semangat,” ungkapnya.

Ia mengingatkan kembali pesan Presiden Soekarno saat meresmikan Kota Masohi pada 3 November 1957.

“Kata-kata penuh semangat Bung Karno saat peresmian kota ini telah mengguncang dada dan menyalakan api semangat itu: Masohi, yang artinya bekerja bersama-sama, bahu-membahu, tangan bertaut, hati berpadu. Jangan ada yang merasa lebih tinggi atau lebih kecil. Kalau kita mau membangun negeri ini, hanya ada satu jalan kita harus Masohi,” tegasnya.

Gubernur Hendrik juga menekankan pentingnya karakter dan kedisiplinan masyarakat dalam membangun kota.

“Kemajuan tidak hanya diukur dari jalan aspal atau gedung tinggi, tapi juga dari karakter dan kedisiplinan masyarakatnya,” kata Gubernur.

Ia menambahkan bahwa nilai Masohi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kerja fisik maupun sikap sosial.

“Kalau dulu semangat Masohi diwujudkan dengan angkat batu sama-sama dan bangun rumah sama-sama, maka hari ini semangat itu harus kita maknai dalam konteks baru: bangun ekonomi sama-sama, jaga kebersihan kota sama-sama, lawan hoaks sama-sama, dan jaga kerukunan sama-sama,” jelasnya.

Gubernur juga menekankan pentingnya disiplin dan tanggung jawab, khususnya bagi ASN dan pelajar.

“Kalau masih suka baku marah, buang sampah sembarangan, melanggar aturan, atau mabuk lalu cari gara-gara, jangan mengaku warga Masohi. ASN jangan terlambat masuk kantor, jangan duduk di rumah kopi saat jam kerja. Anak sekolah harus rajin belajar, jangan bolos, dan jangan bikin keributan. Mari berubah dan perbaiki sikap untuk kemajuan bersama,” tegasnya.

Selanjutnya, Gubernur mengajak seluruh warga memulai perubahan dari hal-hal sederhana di sekitar mereka.

“Mari kerja bikin bae par Masohi. Mulai dari kalesang diri, kalesang rumah, kalesang kintal, kalesang karja, kalesang balajar, dan kalesang hidup orang basudara,” ajaknya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved