Ambon Hari Ini
IAI Maluku Edukasi “DAGUSIBU”, Panduan Penting Agar Obat Tidak Jadi Racun di Rumah
Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan langsung ke Masyarakat melalui pembagian leaflet edukasi dan penyuluhan tatap muka.
Penulis: Maula Pelu | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Maula M Pelu
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Dalam rangka memperingati World Pharmacist Day 2025, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) pengurus daerah Maluku, gencot kampanye edukasi kesehatan melalui program DAGUSIBU akronim dari Dapat, Gunakan, Simpan, dan Buang).
Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan langsung ke Masyarakat melalui pembagian leaflet edukasi dan penyuluhan tatap muka oleh para apoteker muda, termaksud dari organisasi IYPG (Indonesian Young Pharmacist Group).
Saat ditemui salah seorang peserta yang juga selaku Ketua IYPG Maluku, apt. Meslyn ch. Lahuwang, saat membagikan langsung ke Masyarakat menjelaskan, bahwa ini sebagai bagian dari gerakan keluarga sadar obat.
Yang bertujuan agar meningkatkan pemahaman masyarakat akan penggunaan obat yang aman dan tepat.
“DAGUSIBU bukan hanya slogan, tetapi panduan praktis yang harus diketahui setiap keluarga, agar obat bisa digunakan secara aman dan tepat sasaran,” ujar apt. Meslyn saat ditemui TribunAmbon.com di lokasi kegiatan, Minggu (12/10/2025).

Empat pilar DAGUSIBU, yakni :
* Dapatkan obat dari sumber yang terpercaya, misalnya apotek resmi
* Gunakan obat sesuai aturan dosis, cara dan frekuensi yang dianjurkan.
* Simpan obat dengan benar (tempat, suhu, keamanan, dan hindari akses oleh anak-anak) agar khasiat tetap terjaga dan resiko bahaya menurun.
* Buang obat yang sudah kadaluwarsa atau tidak terpakai dengan cara yang aman agar tidak membahayakan manusia dan lingkungan.
Baca juga: Kunci Gitar Aku Ngalah - INIKITA Official: Aku Trimo Ngalah
Baca juga: Warga Air Nanang Dapat Pelatihan Olahan Sagu, Perpustakaan Desa Jadi Penggerak Ekonomi Lokal
Kampanye ini menurut apt. Meslyn, juga difokuskan untuk mengurangi penyalahgunaan anti biotik dan mencegah resistensi antimikroba, yang menjadi ancaman.
Saat ini, mereka terus mengkampanyekan program tersebut melalui wilayah-wilayah dampingan.
Dalam program ini pula, masyarakat harus mengetahui bahwa apoteker bukan hanya sebagai dispensator obat, namun juga sebagai sumber informasi terpercaya mengeyonat dan penggunaannya. (*)
Politeknik Negeri Ambon, Wisuda 535 Mahasiswa Diploma Tiga dan Sarjana Terapan |
![]() |
---|
Harga Ikan di Pasar Mardika Seminggu Terakhir Murah, Per Tumpuk di Jual Rp. 10 dan Rp. 20 Ribu |
![]() |
---|
Akhirnya Papalele di Kota Ambon Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional |
![]() |
---|
Korupsi Rp3 M di Mts N Ambon, Mantan Bendahara dan Pengelola Sistem Akuntansi Instansi Digarap Jaksa |
![]() |
---|
Seorang PNS dan Sekuriti di Ambon Pakai Sabu, Jaksa Hentikan Penuntutan dan Hanya Rehabilitasi |
![]() |
---|