Bentrok di Hunuth

Pasca Bentrok di Hunuth, 2 Korban Masih Dirawat di Rumah Sakit

Dua warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Leimena, Ambon.

Istimewa
BENTROK PEMUDA - Bentrok antar pemuda terjadi di Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon, Selasa (19/8/2025) Siang. Insiden ini menyebabkan kantor Desa Hunuth terbakar. Aparat kepolisian telah berada di lokasi untuk pengamanan. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Dua warga Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, hingga saat ini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Leimena, Ambon.

Sebelumnya, ada tiga warga yang menjadi korban hingga dilarikan ke rumah sakit.

"Dari tiga korban yang sebelumnya dirawat di RS Leimena, satu di antaranya sudah diperbolehkan pulang," ungkap Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol. Yoga Putra Prima Setya saat dihubungi TribunAmbon.com, Sabtu (23/8/2025).

Kapolresta menjelaskan, korban yang telah pulang tersebut adalah Romi Laisina, yang mengalami luka panah di kaki dan paha. 

Romi sudah menjalani operasi dan diizinkan pulang ke rumahnya di Desa Hunuth pada 20 Agustus 2025 sekitar pukul 13.00 WIT.

Baca juga: Bedah Buku di Tanah Lada, Penulis Ziggy Ingatkan Stop Kekerasan Kepada Anak-anak

Baca juga: Lestarikan Kearifan Lokal, Pemkot Tual Bakal Agendakan Vehe Belan jadi Agenda Rutin Daerah

Sementara itu, dua korban lainnya masih dirawat dan menjalani tindakan medis. 

Exel Chrisminki Paul (19) terkena bom di bagian paha. 

Ia telah menjalani operasi pada 19 Agustus 2025 pukul 23.00 WIT dan kini berada di tahap pemulihan.
 
Sementara, Juniman Rey Tahalea (29) korban mengalami patah tulang tangan. 

Juniman sudah masuk ruang operasi sejak Kamis, 21 Agustus 2025, pukul 08.00 WIT. 

Pihak kepolisian masih terus memantau perkembangan kondisi para korban.

Diberitakan sebelumnya, bentrokan ini bermula dari perkelahian antar pelajar di depan pangkalan ojek BIB, Selasa (19/8/2025) sekitar pukul 13.30 WIT. 

Insiden tersebut menewaskan seorang pelajar SMK Negeri 3 Ambon berinisial AP.

Insiden itu kemudian memicu bentrokan yang lebih besar hingga berujung pada pembakaran rumah warga, fasilitas umum, dan kendaraan

Menurut data sementara, bentrokan tersebut menyebabkan 24 rumah hangus terbakar dan beberapa rumah lainnya mengalami kerusakan ringan. 

Akibatnya, 59 Kepala Keluarga atau sekitar 236 jiwa terpaksa mengungsi. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved