SBT Hari Ini
Anggaran Pembangunan SMP 19 SBT di Teor Belum Cair, Diduga Atas Perintah Fachri Husni Alkatiri
Anggaran senilai Rp. 1,5 Miliar telah dikucurkan Pemerintah Pusat melalui rekening Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ngeri 19 SBT di Desa Teor.
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Mesya Marasabessy
Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM - Anggaran senilai Rp. 1,5 Miliar telah dikucurkan Pemerintah Pusat melalui rekening Sekolah Menengah Pertama (SMP) Ngeri 19 Seram Bagian Timur (SBT) di Desa Teor, Kecamatan Teor.
Nantinya, anggaran tersebut digunakan untuk pembelanjaan segala keperluan yang dibutuhkan dalam pengerjaan dan perbaikan gedung sekolah tersebut.
Pasalnya, gedung sekolah tersebut telah mengalami kerusakan yang terbilang sangat parah pada seluruh ruangannya sejak dua tahun terkahir.
Namun, bukannya mendapatkan perhatian baik agar pengerjaannya bisa terlaksana, anggaran tersebut justru belum dicairkan oleh pihak bank sebab diduga atas perintah langsung dari Bupati Fachri Husni Alkatiri.
Baca juga: Cuaca Buruk, Harga Ikan di Pasar Langgur Masih Mahal Tembus 1.2 juta per Loyang
Hal itu disampaikan J. Kolatlena salah saatu pegiat pendidikan dan juga warga desa setempat, saat diwawancarai Tribunambon.com, Kamis (21/8/2025).
"Kepala sekolah dengan bendahara sudah ke bank untuk proses pencairan, tapi sampai di bank, dari pihak bank sampaikan bahwa direktur bank ada dapat telfon dari bapak Bupati bahwa jangan dulu kasih cair anggarannya," ujarnya.
Dirinya menduga, hal itu terjadi akibat keinginan pemerintah daerah yang ingin mengambil alih pengerjaan sekolah tersebut, mengingat anggarannya yang terbilang banyak.
"Mungkin pemerintahan daerah ingin supaya dana ini mereka yang kelola, sedangkan anggaran ini dari pusat tidak lewat rekening dinas tapi langsung lewat rekening sekolah, supaya langsung dikelola dengan masyarakat," jelasnya.
Baca juga: Bentrok di Desa Hunuth, Vigel Faubun Desak Polisi Ungkap Pelaku Provokasi dan Pembakaran Rumah Warga
Meski begitu, Kolatlena menegaskan agar upaya tersebut harus dihentikan, sebab anggaran tersebut sepenuhnya telah dikirim melalui rekening sekolah dan pertanggungjawaban sepenuhnya menjadi kewajiban pihak sekolah.
"Buka itu saja, Pemda juga ingin agar anggaranya mereka yang mengelola tapi kepala sekolah disini tidak mau karena ini di SK kan langsung dari Kementerian. Jadi kalau terjadi apa-apa, masyarakat dan pihak sekolah yang mempertanggungjawabkan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Kondisi bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 19 Seram Bagian Timur (SBT) di Desa Teor, Kecamatan Teor mengalami kerusakan parah.
Bahkan tiga ruangan kelas yang digunakan untuk prosesor belajar mengajar, kini tidak bisa digunakan sejak satu tahun terakhir.
Tak hanya itu, kerusakan juga merembet pada ruangan Perpustakaan dan Laboratorium yang dikhawatirkan akan ambruk dan menimpa siswa saat pembelajaran berlangsung.
Pasalnya, hanya tersisa dua ruangan tersebut yang sampai saat ini masih digunakan untuk mendukung aktivitas pembelajaran. (*)
Tingkatkan Kualitas Pendidikan Anak, Pemda SBT Revitalisasi TK Dharma Wanita di Desa Tansi Ambon |
![]() |
---|
Lindungi Kekayaan Lokal, Pemda SBT Daftarkan Ikan Julung Sebagai Indikasi Geografis |
![]() |
---|
Datangi Sekolah, Kejari SBT Bekali Kesadaran Hukum dan Kesehatan Bagi Para Siswa |
![]() |
---|
Inovasi Pertanian di SBT: Breading Center Namatimur Bakal Disulap Jadi Agrowisata Unggulan |
![]() |
---|
3 Kali Banjir dalam Sepekan, Warga Akui Pemda SBT Tak Pernah Turun Tangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.