Aktivis Buru Dianiaya

Lagi, Lapandewa Kena Bogem: Diduga Babinsa Pelakunya

Dirinya pun menderita memar hingga pendarahan diduga lantaran dihajar oknum anggota TNI, Darman Wabula.

|
TribunAmbon.com
ILUSTRASI PENGANIAYAAN - 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com Ummi Dalila Temarwut 

NAMLEA, TRIBUNAMBOM.COM - Madarudin Lapandewa mengaku tak hanya mengalami dugaan kekerasan oleh Sekretaris Desa, Anwar Solisa, Minggu (17/8/2025).

Dirinya pun menderita memar hingga pendarahan diduga lantaran dihajar oknum anggota TNI, Darman Wabula.

Pengakuan Lapandewa, pemukulan terjadi tak berapa lama setelah proses mediasi di kantor Desa Ilath pada hari yang sama. 

Diceritakan, dirinya dihajar oknum anggota yang bertugas sebagai Babinsa itu setiba di jembatan yang tak jauh dari kantor desa.

Tak tahu menahu alasan pemukulan, seketika pukulan mendarat tepat di wajahnya.

Baca juga: Miris! Aktivis Buru Diduga Dipukuli Sekdes, Staf Desa, hingga Kepala Pemuda

Baca juga: Pemkab Seram Bagian Timur Bakal Tetapkan Hak Kepemilikan Sagu Milik Warga

Alhasil, dia mengalami pendarahan di bagian hidung.

“Pukulan itu membuat hidung saya mengeluarkan darah. Saya langsung lari menuju rumah kakak ipar saya, tapi darah terus keluar sehingga baju saya berlumuran darah,” ungkapnya.

Lanjutnya, setelah dipukul, Wabula kemudian menawarkan bantuan untuk mengobati luka.

Namun, Lapandewa menolak dan langsung pergi ke rumah iparnya.

Diberitakan sebelumnya, suasana kemeriahan peringatan HUT ke-80 RI di Kecamatan Batabual, Kabupaten Buru, mendadak ricuh. 

Seorang aktivis bernama Madarudin Lapandewa menjadi korban pemukulan.

Pelakunya diduga ialah Sekretaris Desa, Anwar Solisa, Sabtu (17/8/2025).

Hal itu disampaikan korban Madarudin Lapandewa dalam keterangannya kepada TribunAmbon.com pukul 08.00 WIT, Selasa (19/8/2025). 

Insiden itu terjadi di samping Lapangan Sepak bola Ilath.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved