Pemprov Maluku

Tinjau Bendungan Way Apu, Wagub Laporkan ke Gubernur: Komitmen Rampung Sesuai Rencana

Vanath menjelaskan, ada beberapa kendala yang menjadi perhatian, di antaranya penyelesaian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Bendungan Way Apu.

|
Penulis: Novanda Halirat | Editor: Ode Alfin Risanto
HUMAS PEMPROV
BENDUNGAN WAY APU-Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath kunjungi bendungan Way Apu,Senin (11/8/2025). 

BURU, TRIBUNAMBON.COM - Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath meninjau langsung progres pembangunan Bendungan Way Apu, Kabupaten Buru, Maluku, Senin (11/8/2025).

Progres fisik proyek, di awal Agustus 2025 ini mencapai 79,8 persen.

Bendungan Way Apu adalah satu dari tiga Proyek Strategis Nasional (PSN) tahun 2025-2029 di Maluku.
Ini proyek carry over pengelolaan sumber daya air warisan pemerintahan sebelumnya.

Dua proyek lainnya sesuai Perpres No 12/ 2025 tentang RPJMN 2025–2029 adalah: revitalisasi 
Lapangan Abadi Wilayah Kerja Masela dan Pelabuhan Ambon Terpadu.

Wagub didampingi Bupati Buru Ikram Umasugi, Wakil Bupati Sudarmo dan tim dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku.
Ikut pula belasan unsur Forkopimda Kabupaten Buru, pimpinan dan anggota DPRD Buru.
Di sela-sela kunjungan, 
Vanath melaporkan ke Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa.
Dia  menunjukkan dokumen dan foto perkembangan proyek di lapangan.

“Sesuai perintah Bapak Gubernur," ujarnya.

Curah hujan tinggi dilaporkan jadi tantangan tersendiri.

Kendala lain adalah penyelesaian dokumen legalitas.

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)  masih berproses di Kementerian Lingkungan Hidup, di Jakarta.
Soal lain adalah perizinan alih fungsi hutan, serta pembiayaan lanjutan. 

“Semua ini harus kita dorong agar proyek tidak terhenti dan Bendungan Way Apu bisa berfungsi sesuai rencana. Kita berkomitmen memastikan proyek ini tidak terkendala,” tegasnya.

Ditempat sama, Bupati Buru Ikram Umasugi menilai pembangunan bendungan berjalan cukup baik. 
Namun, ia mengakui masih ada kendala kecil, khususnya terkait pembangunan bendung suplesi akibat persoalan pembebasan lahan. 

“Ini menjadi kewenangan kami. Kami akan koordinasi dengan seluruh pemangku adat di sini. Kita doa-kan, Insya Allah ini semua mudah-mudahan bisa berjalan dengan lancar, sesuai dengan apa yang kita harapkan,"ucapnya. 

Sekedar tahu, sesuai data Kementerian PUPR per 1 Juli, merujuk laporan Kepala BWS Maluku Magdalena Tanga mengungkapkan, progres fisik Bendungan Way Apu telah mencapai 79,8 persen. 
Target penyelesaian seluruh pekerjaan konstruksi adalah tahun 2026, yang kemudian akan diikuti pembangunan jaringan irigasi agar air bendungan segera dimanfaatkan petani.

Saat ini, berbagai pekerjaan konstruksi yang masih berlangsung meliputi penimbunan main cofferdam dan main dam, drilling dan grouting untuk memperkuat struktur inti, pembetonan spillway, perkuatan tebing, pembangunan saluran pengarah, groundsill, penimbunan backfill, serta konstruksi tower intake, jembatan, rumah katup, proteksi lereng, dan rigid pavement jalan utama.

Pembangunan bendungan yang dimulai sejak 2017 ini berada di dua kecamatan, Waelata dan Lolong Guba. Proyek dibagi menjadi dua paket. Paket 1, onstruksi bendungan utama oleh PT PP (Persero) Tbk – PT Adhi Karya (Persero) Tbk (KSO), senilai Rp 1,11 triliun.

Paket 2, konstruksi bendungan pelimpah oleh PT Hutama Karya (Persero) – PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (KSO), senilai Rp 1,04 triliun.

Bendungan Way Apu memiliki tinggi 69 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, luas genangan 273,79 hektar, dan kapasitas tampung 50,05 juta meter kubik.

Manfaat bendungan ini meliputi, penyediaan air irigasi untuk 10.562 hektar sawah, pasokan air baku 0,205 m⊃3;/detik untuk kebutuhan domestik, reduksi banjir hingga 394 m⊃3;/detik, pembangkit listrik berkapasitas 8 MW (setara penerangan 8.750 rumah daya 900 watt), potensi destinasi wisata air dan alam untuk mendukung perekonomian daerah.

Dengan progres yang hampir mencapai 80%, pemerintah daerah dan provinsi berkomitmen memastikan proyek ini tuntas tepat waktu dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.

Di Provinsi Maluku, ada tiga Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025 tentang RPJMN 2025–2029. Ketiga proyek tersebut adalah:
 1. Bendungan Way Apu – proyek carry-over dari pemerintahan sebelumnya. 
 2. Pengembangan Lapangan Abadi Wilayah Kerja Masela – juga merupakan proyek carry-over. 
 3. Pengembangan Pelabuhan Ambon Terpadu – proyek baru yang masuk dalam daftar PSN awal 2025–2029.

Pembangunan bendungan yang memiliki kapasitas daya tampung sebesar 50,05 juta m3 ini kontraknya dimulai sejak Desember 2017. 

Hingga saat ini, progres konstruksi fisiknya telah mencapai 71,34 persen. Ditargetkan, pembangunan Bendungan Way Apu akan selesai pada tahun 2024, sehingga dapat segera memberikan manfaat bagi masyarakat.


Adapun lingkup pekerjaan yang sedang on going meliputi pekerjaan penimbunan maincofferdam dan main dam, pencetakan beton precast, pembetonan spillway, galian tanah lereng kanan spillway, proteksi lereng spillway, dan struktur pondasi wing wall sisi kanan.


Kemudian, pekerjaan beton struktur pelimpah samping wing wall, beton struktur pondasi pelimpah berpintu, fabrikasi pembesian struktur spillway, pemasangan pintu hidromekanikal, pekerjaan fasilitas umum, dan pekerjaan viewpoint.


Bendungan yang membendung Sungai Way Apu ini dibangun di atas lahan seluas kurang lebih 422,08 hektare. Bendungannya memiliki tipe zonal urugan inti tegak dengan tinggi mencapai 72 meter, lebar puncak 12 meter, panjang puncak 490 meter, dan luas daerah genangan mencapai 235,10 hektare.


Bendungan Way Apu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Maluku terutama dalam hal ketersediaan air irigasi seluas 10.000 hektare, tersedianya air baku dengan debit 0,5 m3/detik, kemampuan mereduksi banjir sebesar 557 m3/detik, sebagai pembangkit listrik berkapasitas 8 MW yang mampu menerangi sekitar 8.750 rumah berkapasitas 900 watt, serta sebagai tempat pariwisata yang akan menumbuhkan perekonomian daerah.


Bendungan Way Apu dibangun dengan nilai kontrak sebesar Rp2,15 triliun yang terbagi menjadi dua paket pekerjaan. 

Paket 1 berupa konstruksi bendungan utama senilai Rp1,11 triliun dilaksanakan oleh PT PP-Adhi Karya KSO. 

Kemudian, pekerjaan paket 2 berupa konstruksi bendungan pelimpah (spillway) senilai Rp1,04 triliun dilaksanakan oleh PT Hutama Karya-Jaya Konstruksi KSO.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved