Buru Hari Ini

Kaya Akan Protein dan Vitamin, Segini Harga Lat Atau Anggur Laut di Pasar Langgur  

Salah satunya Lat atau lebih familiar dikenal dengan nama anggur laut atau bahas latinnya Caulerpa sp.

TribunAmbon.com/vera
LAT ATAU ANGGUR LAUT : Salah satu pedagang di pasar Langgur, Malra, yang tengah menjajakan Lat atau anggur laut, Kamis (7/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

LANGGUR, TRIBUNAMBON.COM - Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), memiliki berbagai pangan lokal unik, yang jadi buruan bagi para pelancong.

Salah satunya Lat atau lebih familiar dikenal dengan nama anggur laut atau bahas latinnya Caulerpa sp.

Lat sendiri menjadi makanan khas yang sangat diminati, baik oleh penduduk lokal, maupun wisatawan yang datang berkunjung. 

Makanan khas warga Kepulauan Kei ini mempunyai rasa gurih dan agak asin dengan sensasi "krenyes" saat dimakan.

Lat juga kaya akan nutrisi seperti serat, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh.

Baca juga: Daniel Rigan: Kantor DPRD Bukan Sekolah, Tak Harus Absen Setiap Hari

Baca juga: Mabuk Lalu Pukul, Rampas Uang dan HP Milik Sopir, Tiga Terdakwa Dituntut Jaksa Bervariasi 

Namun, harga lat di pasar Langgur juga terbilang cukup murah, per piring dibandrol Rp. 10 ribu.

Jika hendak membeli dua piring, lat segar dipatok dengan harga Rp. 15 ribu.

Sementara tiga piring dihargai Rp. 20 ribu.

Maimunah Renfaan (41), salah satu pedagang di pasar Langgur, mengatakan lat sangat diminati masyarakat, untuk omset per hari jika sedang laris capai ratusan ribu.

"Biasanya jika lagi ramai pembeli, pendapatan per hari bisa sampai Rp. 500 ribu, namun jika sedang sunyi hanya capai Rp. 200 ribu," ujarnya. Saat diwawancarai TribunAmbon.com, Kamis (7/8/2025).

Menurutnya, jika ada event Pariwasata seperti Sail to Indonesian atau Festival Pesona Meti Kei (FPMK) pasti Komoditas ini laris manis.

"Pasalnya menu wajib yang biasa disajikan kepada wisatawan yakni, lat dan ikan bakar, pastinya jadi incaran pengusaha catering dan beberapa Dinas teknis terkait," kata dia.

Lebih lanjut, dirinya menuturkan lat lebih laris dikirim ke beberapa wilayah di Papua.

"Jika ada jadwal kapal, lat paling sering dipesan, ke Timika, Bintuni dan Manokwari," ungkapnya.

Biasanya untuk pengiriman, lanjutnya dikemas dalam karung beras ukuran 17 kilo, dibandrol Rp. 200 ribu.

"Biasanya untuk sekali pengiriman masuk dari 10 hingga 20 karung, dan semuanya diambil dari Ohoi Letman," pungkasnya.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved