SBT Hari Ini

Hendrik Lewerissa Pastikan Hilirisasi Sagu Bakal Beroperasi Tahun 2029

Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa memastikan program hilirisasi sagu dalam mendukung ketahanan pangan lokal di SBT.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Mesya Marasabessy
Haliyudin Ulima
HENDRIK LEWERISSA - Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa memastikan program hilirisasi sagu dalam mendukung ketahanan pangan lokal di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) beroperasi tahun 2029 mendatang. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa memastikan program hilirisasi sagu dalam mendukung ketahanan pangan lokal di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) beroperasi tahun 2029 mendatang. 

Hal itu disampaikan dalam sambutannya saat peluncuran Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di Salagur Kota, Kecamatan Siritaun Wida Timur, Senin (21/7/2025) kemarin. 

Hendrik menegaskan, meski terbilang lama, hal itu dipastikan tetap terealisasi, sehingga warga diminta untuk berasabar agar pihaknya bisa memperjuangkan dalam kurun waktu sebelum tahun 2029.

"Saya melihat rencananya, mungkin harus bersabar karena akan dibangun infrastrukturnya perlahan-lahan tapi semoga nanti di tahun 2029 telah bisa berproduksi, tapi kalau bisa produksi lebih cepat lebih bagus," ujarnya. 

Baca juga: Kecewa Soal Izin PT Batulicin di Malra, ITANEM Kecam DLH Maluku

Tak hanya hilirisasi sagu, Hendrik memastikan sejumlah program nasional kini telah dijalankan, salah satunya yakni program Kopdes Merah Putih dan penyediaan dapur Makana Bergizi Gratis (MBC) yang mulai dijalankan di SBT. 

"Beberapa program bapak Prabowo yang sangat populer dan bermanfaat untuk masyarakat, selain koperasi merah putih adah juga makanan bergizi gratis, di SBT perlahan tapi pasti akan dibangun pelayanan pemenuhan gizi," bebernya.

Lebih lanjut dirinya dijelaskan, pihaknya saat ini terus bersinergi untuk menjawab kebutuhan-kebutuhan dasar bagi masyarakat di Maluku. 

"Kita juga akan memeiliki rumah sakit representatif, saat ini sudah dibangun satu di Namlea Kabupaten Buru, dan akan dibangun lima lagi di kabupaten lain, di Tenggara Raya, Buruh Selatan, SBT, SBB, Maluku Tengah dan yang lainnya itu menunggu nanti di tahun 2027," lanjutnya. 

Baca juga: Cabjari Saparua Tetapkan 6 Pejabat Negeri Tiouw jadi Tersangka Penyalahgunaan Dana Desa

Menurutnya, kehadiran rumah sakit tersebut bakal menjadi pusat pelayanan kesehatan, dengan saran penduduk yang dipastikan lengkap agar seluruh pasien yang menderita penyakit kritis, tidak lagi dirujuk ke luar daerah Maluku. 

"Rumah sakit ini kalau sudah jadi nanti pasien yang sakit berat tidak di rujuk lagi ke Makassar, Surabaya atau Jakarta, tapi cukup di Maluku saja, karena dilengkapi dengan peralatan-peralatan yang cukup canggih untuk memberi pelayanan kesehatan kepada rakyat yang membutuhkan," pungkasnya. 

Meski begitu dirinya sangat mengharapkan pengertian dalam masyarakat, jika program-program tersebut belum dapat dirasakan oleh masyarakat. 

"Kalau sekarang belum dapat, bersabar saja, memang program pemerintah itu tidak seperti membalik telapak tangan, dia harus terencana, berkelanjutan tapi butuh waktu," tutupnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved