Buru Selatan
HUT ke-17, Ini Catatan Strategis dari Putra Daerah untuk Masa Depan Buru Selatan
Asa akan pemerataan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih dekat terwujud dengan lahirnya Kabupaten Buru Selatan.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Mesya Marasabessy
* Pemerataan Layanan Kesehatan Berbasis Keadilan Sosial: Penempatan tenaga medis dengan pola insentif khusus dan pengembangan layanan kesehatan keliling untuk desa-desa pesisir dan pedalaman.
* Pengembangan Ekonomi Rakyat Berbasis Hilirisasi: Mendorong program hilirisasi produk lokal seperti kopra, kakao, dan hasil laut, serta memfasilitasi koperasi dan UMKM agar terhubung ke pasar regional.
* Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Desa: Menerapkan sistem merit, peningkatan kapasitas aparatur, dan pembenahan tata kelola pemerintahan desa.
"HUT ke-17 Kabupaten Lolik Lalen Fedak Fena ini seharusnya menjadi lebih dari sekadar seremoni tahunan," tegas Richard.
Baginya, ini adalah momentum evaluasi, pembenahan, dan penataan ulang prioritas pembangunan.
"Buru Selatan butuh visi pembangunan yang berorientasi pada pemberdayaan rakyat, bukan sekadar program pembangunan infrastruktur yang terjebak dalam angka-angka serapan anggaran," pungkasnya.
Sebagai putra daerah dan pemerhati kebijakan publik, Richard Solissa percaya bahwa Buru Selatan mampu bangkit.
"Namun, kebangkitan itu hanya bisa terwujud jika ada kemauan politik yang kuat, kolaborasi dengan masyarakat, dan keberanian melakukan terobosan di luar zona nyaman birokrasi," tutupnya optimis. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.