Buru Selatan

HUT ke-17, Ini Catatan Strategis dari Putra Daerah untuk Masa Depan Buru Selatan

Asa akan pemerataan pembangunan dan pelayanan publik yang lebih dekat terwujud dengan lahirnya Kabupaten Buru Selatan.

Jenderal Louis
BURU SELATAN - Richard Solissa, seorang pemerhati kebijakan publik sekaligus putra daerah mengungkapkan pandangannya yang cukup menohok bertepatan dengan 17 tahun berdirinya Kabupaten Buru Selatan, Senin (21/7/2025). 

Distribusi tenaga medis yang sangat terbatas menyebabkan rasio dokter masih jauh dari ideal. 

Akibatnya, masyarakat di desa-desa terpencil kesulitan mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan cepat.

Baca juga: Badan Saniri Lapor Dugaan Penyalahgunaan Dana Desa Ohoi Debut ke Polres Malra

Belum cukup di situ, Richard menyoroti sektor pertanian dan perikanan yang masih menjadi tulang punggung ekonomi Buru Selatan, dengan kontribusi masing-masing 37 persen dan 18 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). 

Namun, Richard Solissa menyatakan adanya kelemahan fundamental; minimnya hilirisasi dan industrialisasi.

"Tanpa hilirisasi dan industrialisasi, ekonomi masyarakat hanya berputar di sektor hulu yang bernilai rendah," jelas Richard. 

Tingkat kemiskinan yang mencapai 28,3 persen menjadi sinyal keras bahwa sektor ekonomi belum sepenuhnya berdaya untuk mengangkat taraf hidup masyarakat. 

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Buru Selatan tahun 2024 yang tercatat 48,6 – masuk kategori rendah – semakin memperjelas korelasi antara kualitas pendidikan, kesehatan, dan daya beli masyarakat.

Richard Solissa memaparkan bahwa pemekaran daerah memang membawa kemudahan administratif dan peluang percepatan pembangunan. 

"Jika tidak diikuti dengan strategi pembangunan yang terukur, pemekaran justru bisa menjadi beban fiskal dan stagnasi pelayanan publik," ujarnya khawatir.

Ia menegaskan, Buru Selatan saat ini menghadapi tantangan serius dalam membangun infrastruktur dasar, meningkatkan kualitas SDM, dan memperkuat ekonomi lokal.

Richard juga tidak menampik masalah klasik seperti birokrasi yang belum sepenuhnya profesional, rendahnya transparansi anggaran, serta lemahnya peran desa dalam pembangunan.

*Catatan Strategis untuk Masa Depan Buru Selatan*

Dalam rangka refleksi HUT ke-17 Kabupaten Buru Selatan, Richard Solissa menawarkan beberapa catatan kebijakan strategis yang diharapkan menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten:

 * Pembangunan Infrastruktur Berbasis Kebutuhan Rakyat: Memprioritaskan pembangunan jalan desa, listrik, dan jaringan komunikasi di wilayah terpencil sebagai fondasi keterhubungan masyarakat.

 * Penguatan SDM Melalui Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Lokal: Meluncurkan beasiswa daerah, pelatihan keterampilan, dan merevitalisasi pendidikan vokasi berbasis potensi lokal (pertanian, perikanan, UMKM).

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved