SBT Hari Ini
Cegah Penyakit Menular, Puskesmas Ukar Sengan Gelar Skrining Kesehatan Tuk Pelajar
egiatan tersebut dinamakan Termasuk (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang dipimpin Suratni Seknun selaku kepala puskesmas bersama seluruh nakes.
Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan Tribunambon.com, Haliyudin Ulima
BULA, TRIBUNAMBON.COM - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Ukar Sengan, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) menggelar pemeriksaan kesehatan bagi siswa-siswi SMA Nafiri Ukar Sengan, Jumat (18/7/2025).
Kegiatan tersebut dinamakan Termasuk (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) yang dipimpin Suratni Seknun selaku kepala puskesmas bersama seluruh nakes.
Pemeriksaan kesehatan tersebut mencakup, penyakit tidak menular maupun yang menular terutama penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti HIV AIDS.
"Kgiatannya mencakup pemeriksaan penyakit, skrening TBC, pengambilan sampel darah, kemudian HIV, yang diikuti oleh 74 pelajar SMA," ujarnya saat diwawancarai Tribunambon.com via WhatsApp.
Kata dia, selain memeriksa terhadap kondisi kesehatan, pihaknya da juga melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, serta tensi darah untuk pembagian tablet penambah darah.
"Untuk kegiatan pembagian tablet tambah darah untum perempuan, sebenarnya kegiatan nasional dan itu cuman dilakukan satu tahun sekali," katanya.
Lebih lanjut dijelaskan, kegiatan tersebut merupakan inisiatif pihaknya agar tetap memastikan para siswa bisa terbebas dari segala jenis penyakit, khususnya untuk penyakit menular.
Baca juga: Pensiunan Guru Ditemukan Meninggal Dunia di Tulehu - Malteng, Diduga Akibat Sakit Asma
Baca juga: Tak kunjung Diperbaiki, Warga di RSUP Leimena Ambon Berinisiatif Perbaiki Jalan Berlubang Sendiri
"Memang tanggal kegiatannya sudah selesai, tapi ini inisiatif saya dan teman-teman untuk memastikan jangkauan kita punya sasaran, karena sekarang kita tahu bahwa pergaulan anak jaman sekarang ini terlalu bebas, jadi ini sebagai bentuk pencegahan," benernya.
Kata dia, pihaknya juga turt memberikan edukasi serta sosialisasi terhadap para siswa, untuk tetap menjaga cara hidup dan pergaulan mereka saat ini, terlebih dengan penggunaan media sosial yang merugikan para siswa jika salah dipergunakan.
"Selesai kegiatan juga kita beri arahan kepada mereka untuk pergaulan harus dibatasi, dan kontrol orang tua juga harus ekstra disana," lanjutnya.
"Terutama media sosial dan semua-semuanya ini sangat terbuka, jadi kita harus bergerak cepat untuk melakukan pencegahan," katanya.
Dirinya berharap, agar pemerintah daerah setempat juga turut bersinergi mengawal pihaknya, dengan memperhatikan segala bentuk kebutuhan mereka.
"Harapnya, pemerintah daerah juga dapat melihat dan membantu kekurangan tenaga maupun fasilitas yang ada sini," tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.