Tual Hari Ini

Aksi Bersih-bersih jadi Giat Perdana KKN Kolaboratif di Dullah Utara Kota Tual

Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Pattimura (Unpatti) hadirkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif di Kota Tual, Provinsi Maluku.

Megarivera Renyaan
KKN KOLABORATIF : Sejumlah mahasiswa KKN Kolaboratif yang ditempatkan mengabdi di Kecamatan Dullah Utara. 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Megarivera Renyaan

TUAL, TRIBUNAMBON.COM - Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Pattimura (Unpatti) hadirkan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif di Kota Tual, Provinsi Maluku.

KKN Kolaboratif 2025 ini dipusatkan di Kecamatan Dullah Utara dan tersebar di tiga desa yakni, Dullah Darat, Ngadi, dan Labetawi.

35 mahasiswa ini memulai kegiatan dengan melaksanakan aksi bersih-bersih yang menjadi simbol awal kolaborasi yang harmonis bersama masyarakat.

Kegiatan tersebut difokuskan pada beberapa titik-titik penting yang sarat nilai dan makna yakni Masjid, area pemakaman, serta pesisir pantai dan panggung adat.

Baca juga: Peringatan Keras! Polres SBT Ingatkan Penjual Miras Stop Berjualan

Faris salah satu Koordinator Mahasiswa dari Desa Ngadi kepada mengatakan, aksi bersih-bersih digelar untuk menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya cinta lingkungan.

"Kami ingin menanamkan semangat cinta lingkungan dan kerja sama sejak awal,” ujarnya, melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (29/6/2025).

Menurutnya, program ini menjadi awal yang menyenangkan, warga juga nampak sangat antusias.

"Masjid adalah jantung spiritual warga. Menjaganya bersih adalah bentuk penghormatan, bukan sekadar kewajiban," cetusnya.

Baca juga: Pergeseran Tanah di Sermaf, Pemkot Tual Minta Warga Tetap Waspada

KKN kolaboratif ini lanjutnya membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari hal sederhana dari sapu dan cangkul, dari senyum dan jabat tangan.

"Bersama, mahasiswa dan warga Dullah Utara bahu-membahu menyulap desa menjadi lebih bersih, asri, dan menjanjikan masa depan cerah," cetusnya.

Dirinya menambahkan, Inisiatif ini bukan sekadar proyek akademis, melainkan narasi inspiratif tentang bagaimana ilmu pengetahuan.

"Kepedulian sosial, dan kearifan lokal dapat bersatu menciptakan perubahan nyata dan berkelanjutan," pungkasnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved