Polresta Ambon
Bentrok Antar Pemuda di OSM - Ambon, Sejumlah Korban Alami Luka Termasuk Satu Anggota TNI
Salah seorang pemuda OSM RT 05 RW 06, Modri Sahureka dikeroyok kelompok pemuda dari RT 02.
Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis
AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Bentrok antar pemuda di kawasan OSM, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon pada Selasa (10/6/2025) Malam, menyebabkan sedikitnya tiga orang mengalami luka-luka.
Salah seorang pemuda OSM RT 05 RW 06, Modri Sahureka dikeroyok kelompok pemuda dari RT 02.
Dua korban lainnya, Stenly Passa (36) dan Pedro Sahureka (56), yang berusaha membubarkan kelompok pemuda RT 003 RW 006, tiba-tiba terkena gas air mata yang meledak.
Akibatnya, Stenly Passa mengalami luka robek pada betis kaki kanan.
Sementara Pedro Sahureka, yang merupakan anggota TNI AD, mengalami luka robek pada betis dan lutut kiri.
Keduanya langsung dibawa ke RST untuk mendapatkan perawatan medis.
Selain itu, Heriski De Fretes (25) dari RT 005 RW 005 juga menjadi korban, mengalami luka panah di dada sebelah kanan.
Baca juga: Keterbatasan Obat di RSUD Masohi Jadi Sorotan Publik, Kendala Klaim BPJS Kesehatan?
Baca juga: Lengkap! Jadwal KRL Solo - Jogja, 13 hingga 15 Juni 2025: Tarif Murah, Akses Mudah!
Diberitakan sebelumnya, aksi tawuran saling lempar batu kembali pecah di Ambon, melibatkan pemuda dari RT 02 RW 06, RT 03 RW 06, dan RT 05 RW 06 OSM.
Kejadian yang berlangsung sekitar pukul 22.40 WIT di Jalan Nona Saar Sopacua, Kecamatan Nusaniwe ini mengakibatkan tiga orang luka-luka dan memicu pengerahan personel Polresta Ambon, Selasa (10/6/2025).
Kapolresta Ambon, AKBP Yoga Putra Prima Setya menjelaskan, bentrokan ini merupakan buntut dari insiden pemukulan yang terjadi sebelumnya.
"Aksi tawuran saling lempar batu antara kelompok pemuda RT 002 RW 006 dengan Pemuda RT 003 RW 006 Kelurahan Wainitu dilatarbelakangi oleh sikap saling dendam yang belum terselesaikan," terang AKBP Yoga.
Atas peristiwa ini, Kapolresta mengimbau agar masyarakat dapat menjaga ketertiban dan tidak mudah terprovokasi, terutama menghindari konsumsi minuman keras yang sering menjadi pemicu konflik.
Ia menambahkan, insiden ini terjadi berulang kali dengan akar permasalahan yang sama serta dipicu pengaruh miras.
"Kejadian serupa sudah berulang kali terjadi, seringkali diawali oleh kelompok pemuda yang mabuk akibat mengonsumsi minuman keras," pungkasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.