Malteng Hari Ini

3 Sekolah Terdampak Bencana di Maluku Tengah Akhirnya Kembali Dibangun

Tiga sekolah terdampak bencana dua tahun lalu akhirnya dibangun kembali oleh pihak sekolah atas koordinasi yang dibangun oleh Dinas Pendidikan Maluku.

Dispen Malteng
SEKOLAH DARURAT - Kondisi terkini Sekolah Darurat SDN 40 Maluku Tengah di Negeri Maraina Kecamatan Seram Utara 

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Tiga sekolah terdampak bencana dua tahun lalu akhirnya dibangun kembali oleh pihak sekolah atas koordinasi yang dibangun oleh Dinas Pendidikan Maluku Tengah. 

‎Ketiga sekolah tersebut diantaranya, SD Negeri 318 Maluku Tengah di Kecamatan Saparua, SD Negeri 40 Maluku Tengah di Negeri Maraina Kecamatan Seram Utara, dan SD Negeri 53 Maluku Tengah di Tanjung Sial Kecamatan Leihitu Barat.

‎Demikian informasi yang disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Maluku Tengah, Hussein Mukaddar saat dikonfirmasi TribunAmbon.com, di ruang kerjanya, Rabu (11/6/2025).

‎Ia mengaku, bencana longsor terjadi di dua lokasi yakni di SDN 40 Malteng dan SDN 53 Malteng pada tahun 2023, sementara bencana kebakaran melanda SDN 318 Malteng terjadi di tahun 2024. 

‎Diakui, sejak awal menjabat ia sudah memperjuangkan pembangunan ketiga sekolah tersebut. 

‎‎"Diperjuangkan sejak awal menjabat, tepat Juli 2024 kami ke Kementerian Pendidikan kala itu, kemudian diarahkan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR)," ujarnya.

Baca juga: Remaja 11 Tahun di Ambon Dipolisikan Atas Dugaan Pencabulan Anak di Bawah Umur

Baca juga: Paparisa Carita jadi Momen Satukan Suara dan Kuatkan Asa di Balik Jeruji Rutan Kelas IIA Ambon

‎Setelah dari PUPR pihaknya kemudian diarahkan ke Balai Prasarana Permukiman Wilayah Maluku.

‎‎"Kaitan dengan pembangunan gedung sekolah di  Maraina, Saparua, Tanjung Sial, harus masuk di Kementerian ketemu Pak Kusnadi," ucap Mukaddar. 

‎Kata dia, alur tersebut sesuai dengan Perpres 43 Tahun 2019 mengatur tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

‎‎"Diarahkan ke balai ketemu dan serahkan proposal, setelah serahkan di bulan Juli Direktorat SD datang berikan bantuan untuk SD Saparua Maraina, Tanjung Sial masing-masing Rp 50 juta transfer masuk rekening untuk dana darurat," tutur dia.

‎Dirinya sendiri dihubungi Kementerian PUPR kala itu meninjau soal proposal yang ditandatangani oleh bupati.

‎‎"Saya sudah serahkan proposal. Proposal 30 Juli 2024 yang berisikan permohonan untuk SD 318, SD 40 Maraina, SD 53 Tanjung Sial. Bangunan SD di Maraina sudah jadi, di Saparua sekolah darurat setengah amandemen. Sekarang peserta didik sudah masuk sekolah darurat," ujar Mukaddar. 

‎Selain itu, upaya yang ia ambil di tahun anggaran 2025 ialah masukan proposal di Kemendikdasmen. 

‎‎"Saya juga dihubungi salah satu pemerhati pendidikan orang Saparua yang mau membantu namanya Patrick Patty. Proposal dimasukan kemendikdasmen untuk 2025 dan kita koordinasikan bersama," tukas Mukaddar. 

‎Diakui, untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) 2025 SDN 318 tidak masuk, takutnya ada anggaran yang bertindihan karena berdasarkan Perpres, dan sesuai regulasi hal itu kami hindari.

‎‎"Sudah ada rencana tapi karena efisiensi anggaran. Kita akan kejar agar tahun ini kami dorong harus didirikan (bangunan SDN 318)," tutup Kadis. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved