Maluku Tenggara

PERMAVA Tolak Keras Tambang Batu Kapur di Pulau Kei Besar: Tanah Leluhur Bukan Komoditas

Gelombang penolakan terhadap ancaman tambang batu kapur di Pulau Kei Besar kini semakin kuat.

David Koanyanan
PENOLAKAN TAMBANG - Ketua Umum PERMAVA, David A. Koanyanan menyatakan sikap menolak rencana aktivitas PT Batulicin Beton Asphalt (BBA) di Desa Nerong dan Desa Mataholat, Kabupaten Maluku Tenggara. 

David memperingatkan bahwa ekspansi pertambangan ini berpotensi mengubah lanskap ekologis Kei Besar secara permanen dan secara brutal mengancam ruang hidup masyarakat adat yang telah berabad-abad hidup selaras dengan alam. 

Ia pun menyerukan persatuan seluruh elemen masyarakat. 

"Kami bukan sekadar penonton. Kei Besar adalah tanah warisan leluhur yang harus kami lindungi bersama. Ini bukan komoditas yang bisa diperjualbelikan demi keuntungan segelintir pihak!" pungkasnya.

Kampanye #SaveKeiBesar kini terus meluas dan menggaung di berbagai platform digital, memperoleh dukungan solid dari berbagai kalangan, termasuk aktivis lingkungan, dan diprediksi akan menjelma menjadi gerakan yang semakin kuat dalam waktu dekat.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved