Terbengkalai dan Tak Berpenghuni, Marasabessy Pastikan Kios Lantai 3 Maplaz Sudah Bertuan

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Lantai 3 gedung Masohi Plaza (Maplaz) di Jalan Abdullah Soulissa, Kota Masohi nampak kosong tak ada penghuni.

‎Tak hanya itu, tidak tersedianya air, belum dipasangnya instalasi listrik, hingga rusaknya fasilitas sanitasi memberi kesan terbengkalai. 

‎Rupanya, lantai 3 dengan puluhan bilik kios itu sudah bertuan.

‎Demikian konfirmasi dari Kepala Bidang Perdagangan dan Pengembangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Maluku Tengah, Ramly Marasabessy, Sabtu (7/6/2025). 

‎Meski begitu, Marasabessy tidak menjelaskan soal data pedagang yang memiliki kios di lantai 3.

Kata dia, hanya stafnya yang mengantongi data tersebut.

‎"Datanya ada di leptop staf, nanti dikirim," ujarnya singkat melalui sambungan telepon.

Baca juga: Daya Beli Turun Drastis, Pedagang Lelang Hewan Kurban dengan Harga Murah

Baca juga: Ramalan Zodiak Cinta Besok Minggu, 8 Juni 2025: Aquarius Rindu Pasangan yang LDR, Gemini Menikah!

‎Disampaikan, terkait lantai 3 memang sudah bicara dengan pedagang cuci foto dan pengetikan.

‎‎"Kita sediakan empat ruang dengan ukuran 8 x 14 meter yang akan mereka tempati dengan estimasi 22 pedagang di tiap ruang," terang Ramly.

‎Sehingga, masing-masing sudah tahu tempat mereka sesuai dengan nomor kios atau loss. Tentu, keputusan itu usai dirinya membersamai rapat bersama pedagang

‎‎"Lalu untuk satu dua hari kedepan, akan bicara soal listrik, kita sudah bicara dengan pihak PLN dan mereka akan pasang listrik. PLN akan menghitung semua kebutuhan listrik termasuk meteran dan kapasitas listrik," jelasnya. 

‎Ditambahkan, selain empat ruang itu, semua kios sudah terpenuhi oleh pedagang. Sayangnya, pedagang enggan masuk menempati dengan alasan saya beli masyarakat.

‎‎"Jadi karena mereka pikir daya beli menurun makanya belum ditempati, jangankan lantai 3, lantai 2 saja kita ngos-ngosan (menata pedagang)," keluh Ramly. 

‎Pada saat pertemuan pertama sekitaran Maret 2025 lalu, dirinya sudah memastikan, setelah Lebaran Idulfitri 2025 pedagang sudah harus masuk menempati loss.

‎‎"Pedagang mengajukan permintaan bahwa tidak hanya satu dua orang yang pindah, namun harus seluruhnya makanya kita akan coba mengatur ulang," pungkas Ramly. (*)