Maluku Tengah Terkini

Didemo Soal SOP Evakuasi Firdaus, Begini Respon Balai Taman Nasional Manusela

Balai Taman Nasional Manusela didemo puluhan orang dari aliansi Cipayung plus, BEM, dan Komunitas Pecinta Alam (KPA) Maluku Tengah.

Silmi Suailo
AKSI DEMONSTRASI - Aksi demonstrasi yang berlangsung di depan Kantor Balai Taman Nasional Manusela, Senin (26/5/2025). 

Laporan Jurnalis TribunAmbon.com, Silmi Sirati Suailo 

‎MASOHI,TRIBUNAMBON.COM - Balai Taman Nasional Manusela didemo puluhan orang dari aliansi Cipayung plus, BEM, dan Komunitas Pecinta Alam (KPA) Maluku Tengah. 

‎Aksi Senin (26/5/2025) itu berlangsung kondusif tanpa ada gesekan yang berarti.

‎Merespon aksi demonstrasi itu, Plh. Kepala Balai Taman Nasional Manusela, Jumrin mengatakan, dari tahap awal kejadian hilangnya pendaki, pihak balai sudah berada di posisi pos 4.

‎‎"Dan teman-teman yang melakukan patroli sudah ada disana, mulai dari tanggal 27 April 2025 teman-teman sudah bergerak sebelum relawan bergerak," ujarnya. 

Baca juga: Didemo Komunitas Pecinta Alam, DPRD Malteng Bakal Undang Balai Taman Manusela

Baca juga: Polda Maluku Diminta Evaluasi Polres Buru atas Dugaan Gagal Tangani Korupsi KPU Rp 33 Miliar

‎Selama sembilan hari pihaknya sudah bergerak melakukan pencarian dan memang kegiatan SAR ini telah dilaporkan oleh kepala balai sesuai prosedur kepada Polsek Tehoru, BPBD Maluku Tengah dan Basarnas.

‎‎"Kegiatan SAR diambil korlapnya oleh Basarnas dan kemudian semua rangkaian pada saat itu di ambil alih oleh Basarnas," ungkapnya. 

‎Ia turut meluruskan soal SOP pencarian Firdaus saat itu, dimana secara prosedural diambil alih oleh Basarnas. 

‎‎"Jadi dalam evaluasi tahap pertama masih dibawah SOP Basarnas, jadi Basarnas menerapkan SOP pencarian selama tujuh hari dan kita mengikuti itu dan itu juga yang di sampaikan oleh kepala balai," terang dia. 

‎Setelahnya, Basarnas kembali melakukan proses pencarian sampai ada staf balai yang cedera, setelah itu dari kepala balai mengintruksikan agar istirahat sementara untuk rehat dan mengevaluasi bagaimana proses pencarian yang sudah dilakukan selama sembilan hari itu. 

‎‎"Dalam koordinasi kami melakukan pertemuan dengan Basarnas di Piliana, saya pikir semua elemen yang terlibat ikut dalam pertemuan tersebut," tutur Jumrin. 

‎Sehingga, informasi yang disampaikan Korlap Basarnas sudah diterima pada saat evaluasi tahap pertama tersebut. 

‎Selain itu, saat menerima para demonstran pihaknya sangat terbuka. 

‎‎"Kami terima teman-teman (perwakilan 10 orang) dari mahasiswa, tapi untuk semua masuk ke dalam ruangan sayangnya tidak bisa memenuhi semua dan tidak kondusif. Makanya kita minta perwakilan mahasiswa, agar penyampaian aspirasi bisa lebih dipahami apa yang menjadi tuntutan," imbuh dia. 

‎Jumrin bilang, kalau kondisi tidak kondusif pihaknya tidak bisa menyampaikan dengan baik dalam merespon tuntutan dari para pendemo. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved