SBT Hari Ini

Jelang 100 Hari Kerja, Pedagang di Pasar Bula Nilai Gerak Cepat Bupati Alkatiri Sebatas Slogan

Jelang 100 hari kerja Bupati Fachri Husni Alkatiri, pedagang di Pasar Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mengaku belum merasakan dampak kinerja.

Penulis: Haliyudin Ulima | Editor: Mesya Marasabessy
Haliyudin Ulima
BUPATI SBT - Ati, salah satu pedagang tertua di Pasar Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) Maluku saat diwawancarai TribunAmbon.com, Minggu (25/5/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Haliyudin Ulima

BULA, TRIBUNAMBON.COM - Jelang 100 hari kerja Bupati Fachri Husni Alkatiri, pedagang di Pasar Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) mengaku belum merasakan dampak kinerjanya.

Mereka menilai slogan "Gerak Cepat" yang diusung pemerintahan saat ini hanya sekedar slogan yang sama sekali tidak berdampak.

Hal itu lantaran permintaan satu-satunya dari para mereka untuk menertibkan lapak pedagang liar se-Kota Bula tak pernah dihiraukan pemerintah daerah.

"Gerak cepat bukan tapi gerak ditempat," ujar Ati, salah satu pedagang tertua di pasar tersebut.

Baca juga: Pasca Kebakaran Pasar Langgur, Pedagang Perbaiki Sendiri Lapak Dagangan

Baca juga: Unpatti Akhirnya Bagikan Foto Wisuda 2022, Meski Sebagian Hilang dan Lulusan Periode Tercetak Keliru

Kata dia, slogan gerak cepat di awal 100 hari kerja yang targetkan bupati dalam menjawab keluhan masyarakat sama sekali tidak dirasakan pihaknya.

"Padahal janji bikin ini bikin itu tapi sampai sekarang sudah mau 100 hari kerja ini tidak ada hasil sama sekali, jadi gerak cepat itu sebenarnya apa," cetusnya.

Lebih lanjut dijelaskan, penertiban pasar bukan wacana baru bagi mereka, hal itu diakui pedagang sebagai rayuan untuk memenangkan kontestasi politik semata.

"Dari tahun ke tahun, ada saja yang bilang mau tertibkan pasar, dari bupati sebelumnya sampai sekarang ini juga tidak ada bedanya, cuman datang rayu saja, waktu menang langsung hilang lagi," jelasnya.

Selain itu, Ati mengaku hingga kini para pedagang belum kunjung dijumpai secara langsung oleh Bupati untuk mengetahui keluhan mereka secara langsung.

"Ini sudah mau 100 hari, Bupati sendiri saja belum pernah injak kaki di pasar sini, bagaimana mau tahu kondisi pedagang sekarang ini," ujar Ati.

"Di Maluku Tengah saja bupati turun langsung ketemu pedagang, tapi di SBT sini susah sekali, tidak tau urusan apa saja selama ini, padahal 100 hari kerja ini mau selesai," tandasnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved