Kebakaran di Ambon

7 Bangunan di Bentas - Ambon Ludes Terbakar, Diduga Api Bersumber dari Penggunaan Lilin

Kali ini, tujuh bangunan yang terdiri dari lima rumah warga dan dua unit barak pengungsian di jalan Gajah Atas RT 002/

Penulis: Jenderal Louis MR | Editor: Fandi Wattimena
Polresta Ambon
KEBAKARAN RUMAH - Tujuh bangunan yang terdiri dari lima rumah warga dan dua unit barak pengungsian di jalan Gajah Atas RT 002/RW 003, Benteng Atas (Bentas), Kelurahan Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, ludes dilalap si jago merah, Senin dini hari (19/5/2025). 

Laporan Wartawan TribunAmbon.com, Jenderal Louis

AMBON, TRIBUNAMBON.COM - Kebakaran kembali terjadi di Kota Ambon. 

Kali ini, tujuh bangunan yang terdiri dari lima rumah warga dan dua unit barak pengungsian di jalan Gajah Atas RT 002/RW 003, Benteng Atas (Bentas), Kelurahan Nusaniwe, Kecamatan Nusaniwe, ludes dilalap si jago merah, Senin dini hari (19/5/2025).

Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janet Luhukay, menyebutkan bahwa peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 01.15 WIT. 

Api dengan cepat membesar dan merambat, menghanguskan sejumlah bangunan di kawasan padat penduduk tersebut.

"Kami menerima laporan kejadian kebakaran dan personel Polsek Nusaniwe segera tiba di lokasi sekitar pukul 01.30 WIT. Bersama warga, mereka berupaya memadamkan api seadanya sambil mengamankan TKP," ujar Ipda Janet Luhukay.

Berdasarkan keterangan saksi, kobaran api pertama kali terlihat di bagian ujung barak pengungsian. 

Kondisi listrik yang padam saat kejadian semakin menyulitkan upaya pemadaman awal oleh warga. 

Material bangunan barak yang sebagian besar terbuat dari triplek dan papan membuat api dengan mudah merembet ke bangunan lainnya.

Sebanyak enam unit mobil pemadam kebakaran (Damkar) Kota Ambon diterjunkan ke lokasi untuk menjinakkan api. 

Setelah berjibaku selama hampir dua jam, api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar pukul 03.14 WIT.

Akibat kejadian ini, tujuh bangunan mengalami kerusakan parah, di antaranya; lima rumah warga milik keluarga Samalo, Persolesi, Charles Lawalata, Watmanlusi, dan J. L. Noya. 

Serta dua unit bangunan barak pengungsian yang dihuni oleh 14 Kepala Keluarga (KK) juga rata dengan tanah. 

Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Penyebab pasti kebakaran masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. 

Baca juga: Kebakaran di Pasar Langgur Maluku Tenggara, 3 Unit Ruko Hangus Terbakar

Baca juga: Tawuran Antar 2 Kelompok Pemuda di Ohoibun, Polisi Kerahkan 90 Personel Amankan Lokasi

Namun, dugaan sementara mengarah pada kelalaian penggunaan lilin sebagai penerangan saat listrik padam oleh penghuni barak pengungsian.

"Dugaan awal, api berasal dari aktivitas penggunaan lilin oleh anak-anak di salah satu unit barak pengungsian saat listrik padam," jelas Ipda Janet Luhukay.

Saat ini, para korban kebakaran membutuhkan bantuan dan uluran tangan dari berbagai pihak untuk meringankan beban mereka pasca kehilangan tempat tinggal dan harta benda. 

Pihak kepolisian masih terus mendalami kasus ini untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran. (*) 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved